Daftar Isi
Pengantar
Bab 1. Mengenal
Hipertensi
Bab 2. Faktor
Risiko
Bab 3. Diagnosis
Bab 4. Komplikasi
Hipertensi
Kiat Menghindari Stroke
Bab 5. Penanganan
Hipertensi
Diet bagi Penderita Hipertensi
Kiat Menangani Obesitas
Olahraga untuk Penderita
Hipertensi
Tips Menjalani Hidup Sehat
Obat-obatan yang Aman Dikonsumsi
Bab 6.
Hipertensi dan Kehamilan
Bab 7. Hidup
dengan Hipertensi
Bab 8. Jika
Pengobatan Tidak Berhasil
Bab 9. Pencegahan
Hipertensi
Bab 10. Bahan Bacaan
1. Apakah
hipertensi itu?
Hipertensi atau darah tinggi
adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah. Hipertensi tak ubahnya bom waktu. Dia tak
mengirimkan sinyal-sinyal bahaya terlebih dahulu. Vonis sebagai pengidap
tekanan darah tinggi datang begitu saja. Karena tak mengirimkan alarm bahaya,
orang kerap mengabaikannya. Hipertensi kini ditengarai sebagai penyebab utama stroke
dan jantung. Menurut Hanns Peter Wolff, dalam bukunya Speaking of High Blood
Pressure, satu dari setiap lima orang menderita tekanan darah tinggi, dan sepertiganya
tidak menyadarinya. Padahal, sekitar 40 % kematian di bawah usia 65 tahun
bermula dari tekanan darah tinggi. Penyakit ini sudah jadi epidemi di zaman modern,
menggantikan wabah kolera dan TBC di zaman dulu. Orang juga sering tidak sadar
dengan karakter penyakit ini yang timbul tenggelam. Ketika si penderita
hipertensi dinyatakan bisa berhenti minum obat karena tekanan darahnya sudah
normal, dia sering menganggap
kesembuhannya permanen. Padahal, sekali divonis hipertensi, penyakit itu akan
terus membelit tubuh Anda. Dalam satu atau dua tahun, mungkin tekanan darah normal, tapi pasti akan mengunjungi di
kesempatan berikutnya. Pada
sebagian kasus memang bisa disembuhkan total. Tapi persentasenya kecil. Itu pun
hanya hipertensi ringan. Yang bisa Anda lakukan mengontrolnya dengan
mengonsumsi obat penurun hipertensi dan menjalankan pola hidup sehat. Seperti
penderita diabetes mellitus yang harus selalu siaga dengan insulin, begitu juga
penderita hipertensi. Harus selalu siap dengan obat penurun hipertensi. Anda
pun sebaiknya memiliki alat pengukur tensi di rumah sehingga bisa memeriksa
tekanan darah sesering mungkin. Sedikit merepotkan, tapi lebih bijaksana daripada
membiarkannya menjadi pembunuh di kemudian hari.
2. Apa yang dimaksud dengan tekanan darah?
Supaya tetap berfungsi, sel-sel
tubuh memerlukan darah yang terdiri atas plasma darah (60%) dan sel-sel darah
merah atau eritrosit (40%). Plasma darah membawa semua nutrisi dan zat pembangun
yang dibutuhkan, seperti mineral, gula, lemak, vitamin dan hormon, sedangkan
sel-sel darah merah mengandung hemoglobin yang menjadi saluran oksigen dan
karbon dioksida. Setiap saat terjadi pertukaran antara sari makanan dan oksigen
yang dibawa dari jantung oleh pembuluh darah arteri dengan karbondioksida (CO2) dan bahan sisa metabolisme yang
dialirkan kembali menuju jantung oleh pembuluh darah vena. Sisa metabolisme
akan dibuang melalui ginjal saat darah melalui kedua organ ini. Karbondioksida
dalam sel-sel darah merah akan diteruskan ke paru-paru untuk dilepaskan. Pada
saat bersamaan, paru-paru menghirup oksigen baru. Sel-sel darah merah yang
kosong setelah melepaskan karbondioksida membawa oksigen tersebut ke jantung,
untuk seterusnya bersama-sama dengan plasma darah didistribusikan ke seluruh
sel tubuh oleh pembuluh darah arteri. Tenaga pada dinding pembuluh darah arteri
saat darah dialirkan itulah yang disebut tekanan darah. Dengan adanya tekanan
ini, aliran darah akan lancar. Pembuluh darah arteri ini adalah si pekerja yang
terus-terusan bekerja dengan memompakan darah ke seluruh organ tubuh. Jika
tanpa gangguan, porsi tekanan yang dibutuhkan sesuai dengan mekanisme tubuh.
Tapi akan meningkat begitu ada hambatan. Inilah yang menyebabkan tekanan darah
meninggi. Semakin besar hambatannya, tekanan darah akan semakin tinggi Adapun
pembuluh vena relatif lebih santai. Muatan yang dibawanya ke jantung mengalir
tenang. Darah yang dialirkan kembali ke jantung bergerak sangat lambat, nyaris
tanpa tekanan.
3. Bagaimana
cara mengetahui terjadinya peningkatan tekanan darah?
Satu-satunya cara,
Anda harus memeriksa tekanan darah di rumah sakit, praktik dokter atau
sarana kesehatan lain. Bisa juga dengan mengukur sendiri di rumah. Tekanan
darah dibagi menjadi dua, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik adalah tekanan
dalam arteri yang terjadi saat dipompanya darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Adapun diastolik yaitu sisa tekanan dalam arteri saat jantung beristirahat. Tekanan
ini dinyatakan dalam bentuk angka pecahan. Tekanan sistolik ditulis di atas,
sedangkan diastolik di bawah. Jika hasil pengukuran tensi 120/80 mmHg, artinya
sistolik Anda 120 dan diastolik 80. Satuan mmHg adalah milimeter air raksa, sebagai
satuan tekanan darah. Pengukurannya didasarkan seberapa besar tekanan dalam
arteri yang menyebabkan naiknya kolom air raksa pada alat pengukur tekanan
darah.
4. Berapa
tekanan darah disebut normal? Kapan pula disebut tinggi?
WHO (World Health
Organization), memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg, dan
tekanan darah sama atau di atas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan
ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin. NM Kaplan (Bapak Ilmu
Penyakit Dalam), memberikan batasan dengan membedakan usia dan jenis kelamin
sebagai berikut.
- · Pria, usia < 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah pada waktu berbaring > 130/90 mmHg
- · Pria, usia > 45 tahun, dikatakan hipertensi apabila tekanan darahnya > 145/95 mmHg
- · Pada wanita tekanan darah > 160/95 mmHg, dinyatakan hipertensi.
Ahli
penyakit dalam lain, Gordon H Williams, mengklasifikasikan hipertensi sebagai
berikut.
Tensi sistolik:
- · <140 : Normal
- · 140 – 159 : Normal tinggi
- · >159 : Hipertensi sistolik tersendiri
Tensi diastolik :
- · <85 : Normal
- · 85 - 89 : Normal tinggi
- · 90 –104 : Hipertensi ringan
- · 105 – 114 : Hipertensi sedang
- · >115 : Hipertensi berat
National
Institute of Health, lembaga kesehatan nasional di Amerika mengklasifikasikan sebagai
berikut.
Tekanan Sistolik:
- · < 119 mmHg : Normal
- · 120 – 139 mmHg: Pra Hipertensi
- · 140 – 159 mmHg: Hipertensi derajat 1
- · > 160 mmHg : Hipertensi derajat 2
Tekanan diastolik :
- · < 79 mmHg : Normal
- · 80 – 89 mmHg : Pra Hipertensi
- · 90 – 99 mmHg : Hipertensi derajat 1
- · > 100 mmHg : Hipertensi derajat 2
Anda harus mulai berhati-hati
apabila tekanan darah sudah mulai melebihi angka-angka dalam batasan-batasan
tersebut di atas. Segera berkonsultasi dengan dokter untuk menurunkannya.
5. Mungkinkah
terjadi kesalahan dalam
pengukuran
tekanan darah?
Sangat mungkin. Kesalahan
ini dapat disebabkan pasien, kesalahan alat, atau tempat pengukuran. Pengukuran
tekanan darah yang akurat sangat memerlukan kerja sama penderita. Pasien yang
tidak kooperatif akan sangat menyulitkan pemeriksaan. Untuk memperoleh hasil
akurat, pengukuran sebaiknya dilakukan pada penderita dalam keadaan
beristirahat. Jika mau memeriksa tekanan darah, sebaiknya Anda duduk tenang
minimal selama lima menit. Pengukuran dilakukan pada dua tangan dengan tiga
posisi,yakni berbaring, duduk, berdiri, sebanyak 3 kali pemeriksaan
0 komentar:
Post a Comment