RSS Feed

Saturday, November 27, 2010

Pengaruh Ekstrak Biji Buah Rambutan (Nephelium lappaceum) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Darah pada Mencit Putih (Mus musculus)

A. JUDUL PROGRAM

-Pengaruh Ekstrak Biji Buah Rambutan (Nephelium lappaceum) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Darah pada Mencit Putih (Mus musculus)

-Pemanfaatan Sampah Organik Biji Buah Rambutan sebagai Antikolesterol

B. LATAR BELAKANG

Setiap tahunnya sekitar 500.000 penduduk Indonesia menderita penyakit stroke yang diakibatkan oleh tersumbatnya pembuluh darah akibat tingginya kadar kolesterol darah. Dari 2,5 % penderita stroke atau sekitar 12.500 penduduk mengalami kematian, dan sisanya cacat ringan dan berat. Menurut dr. Herman samsudin, Sp.S, seorang ahli saraf sekaligus Ketua Yayasan Stroke Indonesia cabang DKI Jakarta ketika menyampaikan sambutan di Rumah Sakit Global Awal Bekasi bahwa Indonesia menempati urutan pertama di dunia dalam jumlah terbanyak penderita stroke.

Banyaknya konsumsi makanan yang menyebabkan terjadinya penumpukan kolesterol dapat menimbulkan beragam penyakit. Menurut penelitian Yamanashi et al, 2006 penyakit yang diakibatkan perubahan life style masyarakat dalam mengonsumsi makanan high cholesterol dapat mencetuskan pengapuran akibat tingginya penumpukan kolesterol pada pembuluh darah dan selanjutnya membentuk “sarang” kolesterol yang pada akhirnya mampu menyempitkan liangnya dan bahkan menyumbat aliran darah menuju organ tertentu. Terhambatnya aliran darah menuju otak inilah yang mampu menimbulkan gejala stroke, sehingga salah satu cara untuk mengatasi penyakit stroke tersebut adalah dengan mengurangi asupan kolesterol. Pengobatan antikolesterol termasuk salah satu pengobatan penyakit stroke tersebut.

Selama ini pengobatan antikolesterol yang lazim digunakan di Indonesia ialah melalui pengobatan sintetis. Beberapa obat sintetis antilipemika (obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol) tersebut antara lain Gemfibrozil 300 mg, Simvastatin 10 mg, Lovastatin 20 mg, Klofibrat 250 mg, dll. Namun karena cukup mahalnya harga obat sintetis modern apabila digunakan secara berkesinambungan disertai efek samping yang ditimbulkan. Efek samping obat antikolesterol sintetis tersebut antara lain gangguan saluran cerna, nyeri dada, iritasi mata, hepatitis dan pada lovastatin mampu menimbulkan gangguan penglihatan di awal terapi.

Hal ini memotivasi berbagai tindakan untuk mencari alternatif pengobatan yang berasal dari tumbuhan obat. Efek samping yang ditimbulkan tanaman obat nyaris tidak ada, justru dapat memberikan beragam efek terapi selain efek terapi utama yang diberikan.

Tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap buah rambutan terutama pada musim rambutan, menyumbang begitu banyak sampah organik seperti kulit dan biji buah rambutan. Pemanfaatan sampah organik merupakan solusi pemecahan problematika sampah. Salah satu pemanfaatan sampah organik sebagai eksplorasi potensi tanaman obat Indonesia adalah dengan menggunakan biji buah rambutan sebagai alternatif pengobatan.

Dalam sebuah penelitian ilmiah “Telaah Fitokimia Biji Rambutan (Nephellium lappaceum L.)” menyatakan bahwa dalam biji rambutan tersebut ternyata mengandung flavonoid (Melisa dkk. 2006) dan berdasarkan penelitian Huige Li et al. 2004, menyimpulkan bahwa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak daun tanaman Artichoke (Cyanara scolmus L.) mampu memberikan respon farmakologi terhadap pencegahan penyakit kardiovaskuler, dengan prinsip penurunan kolesterol pada pembuluh darah. Dari pernyataan penelitian tersebut, biji buah rambutan dianggap mampu memberikan respon menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Penandatanganan FTA (Free Trade Area) ASEAN-CHINA pada tanggal 4 November 2002 di Phnom Penh, Kamboja dengan tujuan untuk menciptakan perdagangan bebas negara-negara anggota cukup memberikan pukulan keras pada berbagai produk lokal, tidak terkecuali industri obat herbal. Pemberlakuan perdagangan bebas ini mengakibatkan membanjirnya produk herbal khususnya obat herbal dari China. Untuk itu pemerintah melalui Kementrian Kesehatan bertekad menjadikan “Jamu” sebagai tuan rumah di negeri sendiri (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian kesehatan, Prof. Dr. Agus Purwadianto, SH, M.Si, Sp.FF (K) (3/9/2010) di Jakarta).

Pemerintah oleh Kementrian Kesehatan mempersiapkan strategi untuk menghadapi perdagangan bebas dengan menyusun Grand Strategy Pengembangan Jamu. Peneliti berupaya mendukung program Departemen Kesehatan RI dalam saintifikasi jamu dengan meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam yang terdapat di Indonesia, termasuk di dalamnya memanfaatkan kembali sampah organik yang seringkali dianggap sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Dan penelitian mengenai pengaruh biji buah rambutan terhadap penurunan kadar kolesterol darah mencit putih merupakan alternatif lain dalam memajukan ilmu pengobatan tradisional ala Indonesia.

Berdasarkan latar belakang pembuatan proposal ini, peneliti selaku mahasiswa berupaya aktif memberikan kontribusi nyata pada pemerintah dalam saintifikasi jamu melalui proposal peneliti dengan judul Pengaruh Ekstrak Biji Buah Rambutan (Nephelium lappaceum) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Darah pada Mencit Putih (Mus musculus). Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kajian lanjutan tentang pengaruh ekstrak biji buah rambutan terhadap penurunan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia.

C. RUMUSAN MASALAH

Pengobatan Hiperkolesterolemia (kadar kolesterol tinggi) yang lazim digunakan melalui obat sintetis modern ternyata memiliki beberapa kekurangan bagi mayoritas penderita, diantaranya :

1. Mahalnya harga obat bagi penderita hiperkolesterolemia menyebabkan penderita berasal dari kalangan ekonomi bawah tidak mampu menjangkau harga obat tersebut, sehingga pada akhirnya penderita tersebut tidak tuntas mengobati penyakit hiperkolesterolemia yang di deritanya.

2. Side effect yang diberikan obat sintetis modern ini mampu menimbulkan penyakit baru, seperti kerusakan pada ginjal, hati maupun gangguan pada pencernaan. Sehingga nantinya akan memperberat penyakit yang diderita oleh penderita hiperkolesterolemia.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, penawaran penggunaan kembali obat tradisional Indonesia merupakan solusi tepat, sebab keuntungan yang akan didapatkan antara lain :

1. Harga yang diperoleh relatif lebih murah karena potensi tanaman obat di Indonesia sangat beragam sehingga ketersediaan bahan baku bukan menjadi hambatan. Terutama pada penggunaan biji buah rambutan yang notabene dianggap sebelah mata hanya sekadar sampah organik. Namun kenyataannnya biji buah rambutan memiliki salah satu kandungan zat yang mampu bekerja dengan menurunkan kadar kolesterol yang terlampau tinggi.

2. Tidak adanya side effect (gangguan saluran cerna, nyeri dada, iritasi mata, hepatitis, serta gangguan penglihatan di awal terapi) yang didapatkan seperti pada pengobatan sintetis modern, bahkan justru memberikan banyak efek terapi selain memberikan terapi utama yang diinginkan. Oleh sebab itu penggunaan obat tradisional ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit.

3. Ikut serta dalam penguatan produk herbal lokal dalam menghadapi persaingan kawasan perdagangan bebas ASEAN-CHINA terutama yang berasal dari obat herbal China.

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan kami mengikuti kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian ini antara lain :

1. Menjadikan Program Kreativitas Mahasiswa ini merupakan wadah yang dapat membantu mengaplikasikan teori yang diperoleh mahasiswa selama pembelajaran perkuliahan, sehingga ke depannya mampu memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

2. Mendukung upaya pemerintah dalam saintifikasi jamu untuk mampu menghadapi kawasan perdagangan bebas ASEAN-China.

3. Meningkatkan eksplorasi tanaman obat Indonesia dengan mengintegrasikan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan.

4. Mengupayakan dan memberikan landasan ilmiah (evidence based) penggunaan jamu, khususnya biji buah rambutan secara empiris sebagai penurun kadar kolesterol darah.

5. Meneliti pengaruh ekstrak etanol biji buah rambutan terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada mencit putih (Mus musculus).

6. Memberikan kontribusi bahan kajian lanjutan apabila hasil yang diperoleh menunjukkan nilai positif.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa, diharapkan program ini mampu membantu terwujudnya tujuan dari proposal ini. Adanya penelitian mengenai khasiat dari ekstrak etanol biji buah rambutan terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia yang diproyeksikan pada penurunan kadar kolesterol darah mencit putih, maka harapan kami obat tradisional Indonesia mampu bersaing dengan obat herbal impor. Tahapan ini diharapkan mampu mendukung program pemerintah melalui Kementrian Kesehatan untuk menjadikan Jamu sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Selain itu kami berharap produk herbal lokal mampu bersaing dan mengungguli produk herbal import terutama yang berasal dari China, sebagai dampak dari adanya kawasan perdagangan bebas.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Kegunaan yang diperoleh dengan adanya Program Kreativitas Mahasiswa ini, yaitu:

1. Aspek Kesehatan

a. Mahasiswa

Mahasiswa lebih aktif turut serta mengembangkan potensi obat tradisional dalam pengobatan hiperkolesterolemia di masyarakat.

b. Masyarakat

Masyarakat mengetahui penyebab penyakit, pengobatan secara tradisional dan modern, serta pencegahan timbulnya penyakit hiperkolesterolemia.

c. Instansi Kesehatan

Instansi kesehatan mampu mengetahui bagaimana perkembangan pengobatan tradisional di Indonesia dalam rangka ikut serta membangun saintifikasi jamu yang digalang oleh pemerintah.

2. Aspek Sosial

a. Mahasiswa

Mahasiswa sebagai agent sociality control mampu memberikan kontribusi nyata untuk ikut membantu menyejahterakan kesehatan masyarakat.

b. Masyarakat

Masyarakat dapat lebih aktif lagi untuk mengetahui manfaat tanaman obat di Indonesia yang ternyata juga lebih ampuh dalam memberantas penyakit yang sering dihadapi oleh masyarakat.

c. Instansi Kesehatan

Instansi kesehatan dapat mengetahui bagaimana mengendalikan pengobatan penyakit pada masyarakat dengan penggunaan potensi tanaman obat Indonesia

3. Aspek Ekonomi

a. Mahasiswa

Mahasiswa ikut mengembangkan tanaman obat yang memiliki harga relatif murah dibandingkan dengan harga obat sintetis modern, yang pada akhirnya akan berguna dalam peningkatan kesehatan masyarakat.

b. Masyarakat

Masyarakat lebih mengetahui pengobatan tradisional Indonesia yang lebih murah daripada penggunaan obat sintetis modern. Bagi industri obat tradisional mampu mengembangkan usahanya dalam eksplorasi tanaman obat di Indonesia, sehingga dapat bersaing dengan industri obat herbal impor terutama yang berasal dari China dalam era perdagangan bebas.

c. Instansi kesehatan

Adanya banyak pengembangan tanaman obat Indonesia akan memotivasi instansi kesehatan terkait dalam kemajuan industri obat herbal terstandart sebagai pilihan pengobatan untuk mengejar ketertinggalan ekonomi Indonesia, mengingat Indonesia merupakan negara kedua setelah Brazil yang memiliki 40 ribu spesies tanaman.

4. Aspek Teknologi Informatika

a. Mahasiswa

Dalam program ini mahasiswa dapat melatih keahlian penggunaan teknologi ekstraksi tumbuhan obat yang dimiliki dalam mengembangkan teknologi pengolahan tanaman obat.

b. Masyarakat

Keahlian pengolahan tanaman obat yang dimiliki mahasiswa mampu bermanfaat bagi masyarakat dalam mengolah tanaman obat agar memiliki nilai ekonomi tinggi.

c. Instansi kesehatan

Instansi kesehatan dapat mengembangkan potensi obat tradisional Indonesia dalam sediaan yang lebih baik, sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dan diharapkan mampu menembus pasar global dimasa yang akan datang.

G. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tinjauan Telaah Fitokimia Biji Rambutan

Telaah Fitokimia Biji Rambutan (Nephelium lappaceum L.)

Peneliti : Melisa Asrianti, Komar Ruslan, As’ari Nawawi

Abstrak

Biji rambutan (Nephelium lappaceum L., Sapindaceae) digunakan secara tradisional untuk menurunkan kadar gula dalam darah, maka dalam penelitian ini ditelaah kandungan kimianya. Penapisan fitokimia menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid. Biji diekstraksi secara maserasi-perkolasi menggunakan pelarut n-heksan dan etanol. Ekstrak etanol difraksinasi secara ekstraksi cair-cair dan difraksinasi lebih lanjut secara kromatografi kertas preparatif. Dari ekstrak etanol diisolasi tiga senyawa flavonoid dan dikarakterisasi lebih lanjut secara spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak. Isolat pertama merupakan flavonol tersubstitusi gula pada posisi 7-O dan memiliki gugus hidroksi pada posisi 3, 5, dan 4’. Isolat kedua diduga merupakan flavonol tersubstitusi pad aposisi 3-O dan 7-O demgam gugus hidroksil pada posisi 5 dan 4’. Isolat ketiga diduga merupakan flavonoid tersubstitusi pada posisi 5-O.

2. Tinjauan Flavonoids sebagai Antikolesterol

Oksida Nitrat (NO) yang dihasilkan oleh Endhotel Nitric Oxide Synthase (Enos) atau yang biasa disebut dengan sintesis nitrooksida endotel. Enos merupakan sebuah prinsip antithrombotic dan anti-aterosklerotik di pembuluh darah tersebut yang mampu bertindak sebagai antikolesterol. Oleh karena itu, ekspresi yang disempurnakan Enos dalam menanggapi intervensi farmakologis dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit kardiovaskuler. Dalam baris sel yang berasal dari vena umbilikalis manusia sel endotel (HUVECs), ekstrak daun artichoke meningkatkan aktivitas promotor Enos manusia (ditentukan oleh assay luciferase reporter gen). Sebuah subfraksi organik dari ekstrak daun artichoke selain mentah ekstrak memiliki aktivitas promotor Enos yang lebih kuat dibandingkan sebuah subfraksi mengandung air dari ekstrak daun artichoke itu tanpa efek (Huigei Li, et al. 2004).

Dalam percobaan ruang organ, ex vivo inkubasi (18 jam) cincin aorta tikus dengan subfraksi organik ekstrak daun artichoke meningkatkan respon vasodilator NO (nitrogenoksida) dari sel-sel endotel dinding pembuluh (Enos), menunjukkan bahwa Enos up-diatur tetap fungsional oleh asam caffeoylquinic dan flavonoid adalah dua kelompok besar dari unsur ekstrak daun artichoke. Menariknya, flavonoid dan cynaroside luteolin meningkatkan Enos sebagai aktivitas promotor dan ekspresi mRNA, sedangkan asam cynarin caffeoylquinic dan asam klorogenat yang tidak memberikan efek apapun. Dengan demikian, di samping sifat-menurunkan lipid dan antioksidan dari tanaman artichoke, peningkatan Enos transkripsi gen juga dapat berkontribusi ke profil kardiovaskular yang menguntungkan. Flavonoid Artichoke kemungkinan mewakili bahan-bahan aktif yang dapat meningkatkan aktivitas Enos untuk membentuk NO (nitrogenoksida), sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah (Huigei Li, et al. 2004).

3. Tinjauan Kolesterol

Kolesterol merupakan zat yang berguna untuk menjalankan fungsi tubuh. Kolesterol berasal dari lemak yang menghasilkan 9 kalori. Lemak di dalam darah terdiri atas beberapa jenis, yaitu kolesterol trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga jenis pertama disebut lipoprotein yang terbagi menjadi lima bagian kilomikron, yakni Very Low Density Lipoprotein (VLDL), Intermediate Density Lipoprotein (IDL), Llow Density Lipoprotein (LDL), dan High Density Lipoprotein (HDL). Dari kelimanya, yang penting untuk diketahui adalah LDL dan HDL

1. Low Density Lipoprotein (LDL), merupakan lipoprotein yang mengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh jaringan tubuh dan pembuluh nadi. LDL sering disebut kolesterol jahat karena efeknya yang arterogenik (mudah melekat pada dinding pembuluh darah), sehingga dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penyempitan pembuluh darah (arterosclerosis). Semakin banyak lemak yang masuk, semakin menumpuk pula LDL. Hal ini disebabkan LDL merupakan lemak jenuh yang tidak mudah larut.

2. High Density Lipoprotein (HDL) merupakan lipoprotein yang mengandung Apo A, yang memiliki efek anti-arterogenik, sehingga disebut kolesterol baik. Fungsi utamanya adalah membawa kolesterol bebas dari dalam endotel dan mengirimkannya ke pembuluh darah perifer, lalu keluar tubuh lewat empedu. Dengan demikian, penimbunan kolesterol di perifer menjadi berkurang. Jumlah kadar HDL dalam tubuh diharapkan banyak, tetapi pada orang gemuk, perokok berat, penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol, pada pemakai alat KB, dan pada orang yang kurang gerak, kadar kolesterol ini jumlahnya sangat sedikit.

4. Tinjauan Biji Buah Rambutan

a. Taksonomi

Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, tanaman rambutan diklasifikasikan sebagai berikut.

Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisi : Spermatophyte (tumbuhan berbiji)

Subdivisi : Angiospermae (berbiji tertutup)

Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Genus : Nephellium

Spesies : Nephellium lappaceum Linn.

(Rahmat & Yuyun. 2002)

b. Morfologi

Kerabat dekat rambutan antara lain kepulasan (N. mutabile BI.) dan leci (N. litchi Camb. = Litchi chinensis Sonn.). Rambutan merupakan tanaman tahunan (perennial). Secara alami, pohon rambutan dapat mencapai ketinggian 25 m atau lebih, namun bila dibudidayakan pada umumnya hanya dapat mencapai ketinggian 5 m - 9 m. Habitus tanaman berbentuk seperti payung, dengan tajuk pohon antara 5 m – 10 m, dan memiliki sistem perakaran yang cukup dalam.

Batang : Berkayu keras, berbentuk gilig, tumbuh tegak (kokoh), dan berwarna kecoklat-coklatan sampai putih kecoklatan.

Daun : Bulat panjang dengan ujung tumpul atau meruncing dan umumnya berwarna hijau tua sampai hijau muda.

Bunga : Muncul dari ketiak daun atau di ujung cabang, tersusun dalam malai (tandan). Berukuran kecil, berwarna agak kekuning-kuningan dan bertangkai pendek.

Buah : Bulat agak lonjong ataupun lonjong bahkan kadang-kadang pipih. Berat per buah antara 33,80 g – 68,15 g.

Kulit buah : Terdapat rambut dengan ukuran, struktur, dan warna yang bervariasi.

Daging buah : Berwarna putih, memiliki rasa manis berair dan agak berair sampai manis agak kering serta kadang-kadang agak harum.

Biji buah : Bulat sampai bulat panjang atau lonjong, kadang-kadang agak bengkok pada bagian ujungnya. Berat biji berkisar antara 1,0 g – 2,6 g (Rahmat & Yuyun. 2002).

c. Kandungan Kimia

Buah mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin c. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung lemak dan polifenol. Daun mengandung tanin dan saponin. Kulit batang mengandung tanin, saponin, flavonoid, pectic substances, dan zat besi (Setiawan. 2003).

5. Tinjauan Hewan Uji Mencit Putih

Mencit termasuk dalam genus Mus, subfamily Murinae, family Muridae, order Rodentia. Mencit yang sudah diperlihara di laboratorium sebenarnya masih satu family dengan mencit liar. Sedangkan mencit yang paling sering dipakai untuk penelitian biomedis adalah Mus musculus. Berbeda dengan hewan-hewan lainnya, mencit tidak memiliki kelenjar keringat. Pada umur 4 minggu berat badannya mencapai 18-20 gram. Jantung terdiri dari empat ruangan dengan dinding atrium yang tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Peningkatan temperature tubuh tidak mempengaruhi tekanan darah, sedangkan frekuensi jantung, cardiac output berkaitan dengan ukuran tubuhnya. Hewan ini memiliki karakter yang lebih aktif pada malam hari daripada siang hari dan memiliki kadar kolesterol normal sebesar 26,0-82,4 mg/dl (Diah. 2004). Di antara spesies-spesies hewan lainnya, mencitlah yang paling banyak digunakan untuk tujuan penelitian medis (60-80%) karena murah dan mudah berkembang biak.

Data biologi mencit (Diah. 2004)

Berat badan (gram)

Keterangan

Jantan (gram)

20-40

Betina (gram)

18-35

Lama hidup (tahun)

1-3

Temperature tubuh (0C)

36,5

Kebutuhan air

Ad libitum

Kebutuhan makanan (g/hari)

4-5

Pubertas (hari)

28-49

Lama kebuntingan (hari)

17-21

Mata membuka (hari)

12-13

Tekanan darah


Sistolik (mmHg)

133-160

Diastolik (mmHg)

102-110

Kolesterol (mg/dl)

26,0-82,4

H. METODE PELAKSANAAN

1. Rancangan penelitian

Pelaksanaan program menggunakan rancangan penelitian secara umum yaitu persiapan, pelaksanaan teknis dan tahap akhir. Tahap persiapan meliputi penentuan obyek penelitian, mempersiapkan program kerja serta persiapan pembelian alat dan bahan. Tahap teknis pelaksanaan meliputi pembuatan ekstrak sebagai sampel, pemberian sampel kepada hewan uji, dalam hal ini mencit putih satu galur yang sebelumnya telah dijadikan hiperkolesterolemia yaitu kondisi dimana kadar kolesterol mencit melebihi kadar normal, dengan memberikan kuning telur ayam pedaging selama 7 hari berturut-turut, namun sebelum diberikan induksi kolesterol, mencit harus diukur terlebih dahulu kadar kolesterol normalnya. Kadar kolesterol mencit akan diperiksa dengan menggunakan cholesterol test, selanjutnya dipantau pada pemberian ekstrak dan obat antikolesterol sintetis.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan hasil ekstraksi etanol biji buah rambutan. Hasil ekstrak diperoleh dengan menggunakan metode soxhletasi dan hasilnya akan dibagi menjadi 3 dosis. Menurut Setiawan Dalimartha, 2003, 5 biji buah rambutan mampu mengatasi hiperglikemi, namun karena biji buah rambutan ini akan digunakan pada mencit yang hiperkolesterolemia, maka kami menggunakan dosis yang lebih tinggi yaitu sebanyak 10 biji buah rambutan seberat 2 gram tiap bijinya. Dosis untuk manusia yang diberikan sebesar 20 gram biji buah rambutan.

Dosis tersebut dikonversi untuk dosis mencit menjadi 0,052 g/ 20 g BB atau sebanyak 52 mg/mencit. Tiga dosis terbagi yang akan diberikan pada mencit antara lain : 26 mg/mencit, 52 mg/mencit dan 104 mg/mencit.

Prosedur selanjutnya, kadar kolesterol akan diukur pada hari ke-8. Mulai hari ke-8 kelompok dosis diberi ekstrak biji buah rambutan, sedangkan kelompok kontrol positif diberikan Gemfibrozil dan pada kontrol negatif hanya diberikan aquadest. Pemberian ekstrak biji buah rambutan, obat Gemfibrozil serta aquadest dilakukan selama 7 hari berturut-turut diberikan secara oral. Kemudian pada hari ke-15 kadar kolesterol darah mencit diukur menggunakan choleseterol test.

2. Lokasi dan waktu penelitian

a. Lokasi Penelitian

Program PKMP yang akan dilakukan melalui beberapa tahapan prosedur, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Tahap persiapan mencakup penentuan dosis mencit yang memiliki berat badan yang berbeda dengan penimbangan berat mencit, lalu tahap pelaksanaan meliputi pelaksanaan penelitian dilakukan di dalam laboratorium farmakologi Akademi Farmasi Putra Indonesia.

Pembuatan ekstrak etanol biji buah rambutan dengan metode ekstraksi soxhletasi akan dilakukan di laboratorium famakognosi Akademi Farmasi Putra Indonesia.

b. Waktu Penelitian

Pelaksanaan program penelitian yang meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan tahap akhir termasuk di dalamnya tahapan analisa akan dilaksanakan selama 4 bulan, setelah program disetujui.

3. Definisi operasional variabel

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variable terikat. Variable bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol biji buah rambutan (Nephelium lappaceum) dan variable terikat dalam penelitian ini adalah kadar kolesterol darah pada mencit.

4. Instrumen penelitian

Untuk mengetahui pengaruh senyawa flavonoid, polifenol dan lemak pada biji buah rambutan (Nephelium lappaceum semen) terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada mencit putih jantan digunakan instrument penelitian yaitu metode eksperimental. Untuk memperlancar penelitian dibutuhkan peralatan dan bahan, antara lain:

Alat yang digunakan antara lain : Perangkat soxhletasi, Blood lancet, Jarum suntik oral (sonde), Cholesterol test, Streep test cholesterol test, Kandang mencit, Kapas.

Bahan yang dibutuhkan antara lain : Kuning telur ayam, Serbuk biji buah rambutan, Pelarut biji buah rambutan (etanol), Makanan mencit, Gemfibrozil, Suspending agent, Aquadest.

5. Pengumpulan Data

a. Penentuan objek penelitian

Objek penelitian adalah mencit putih (Mus musculus) jantan, sehat, belum pernah digunakan dalam penelitian serta telah dikondisikan untuk perlakuan uji dengan bobot berkisar 22-25 gram. Pemilihan diambil dalam keturunan yang sama, sehingga mampu mengurangi kesalahan analisa.

b. Persiapan sampel

Sampel yang digunakan dalam program penelitian ini adalah ekstrak etanol biji buah rambutan (Nephelium lappaceum). Biji buah rambutan yang digunakan adalah yang berasal dari varietas binjei dan warna buah merah (masak) berumur sekitar 1-2 bulan. Ekstrak akan dibagi menjadi 3 dosis yaitu 26 mg/mencit (dosis I), 52 mg/mencit (dosis II), dan 104 mg/mencit (dosis III). Tiap hari dimulai pada hari ke-9 selama 7 hari berturut-turut akan selalu dilakukan kontrol kolesterol darah mencit pada masing-masing kelompok beserta replikasinya. Prosedur pembuatan sampel yang akan dilakukan yaitu :

1. Mempersiapkan alat dan bahan

2. Mengumpulkan biji buah rambutan dan dilakukan sortasi

3. Merajang biji buah rambutan hingga menjadi serbuk

4. Menyiapkan pelarut etanol sebagai pelarut zat aktif pada serbuk biji buah rambutan

5. Merangkai perangkat soxhletasi

6. Menyiapkan hasil ekstrak untuk diujikan pada hewan

6. Prosedur Penelitian

1. Dipilih 17 mencit yang memenuhi persyaratan untuk dibagi menjadi 3 kelompok dosis dengan masing-masing memiliki 5 replikasi dan dua mencit lainnya sebagai kontrol positif dan kontrol negative

2. Kelompok kontrol hanya diberikan satu replikasi pada masing –masing kelompok kontrol.

Kelompok kontrol positif diberikan obat sintetis penurun kolesterol secara oral

Kelompok kontrol negatif diberikan eksudan yaitu obat yang tidak menimbulkan reaksi hanya sebagai placebo saja.

Tabel Perhitungan Kadar Kolesterol pada t = 0,1,2,3

Data Perlakuan Analisa Mencit (Σ Kolesterol Total Darah)

Mencit

0

1

2

3

4

Kelompok Uji Ekstrak etanol Biji Buah Rambutan

Dosis 26 mg/mencit






Dosis 52 mg/mencit






Dosis 104 mg/mencit






Kelompok Kontrol

Kontrol (+) Gemfibrozil






Kontrol (-) Aquadest






3. Flowchart: Punched Tape: Uji Kolesterol (t = 0)Diagram Alir Prosedur Penelitian

Up Arrow Callout: Analisa Hasil Hewan UJi

7. Analisa Data

Data hasil pengujian ekstrak yang diperoleh selanjutnya dibuat dalam bentuk grafik penurunan kolesterol. Hasil akhir dari analisa itu akan menunjukkan dosis perbedaan yang terbaik dari ekstrak tersebut. Semakin kecil dosis yang diperlukan, aktivitas yang ditunjukkan semakin baik.

I. JADWAL KEGIATAN

NO

KEGIATAN

BULAN ke-I

BULAN ke-II

BULAN ke-III

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

I

Persiapan













1

Persiapan literature













2

Koordinasi program kerja













3

Pembelian alat dan bahan













4

Pembelian hewan uji filial













5

Adaptasi hewan uji













6

Evaluasi akhir persiapan













II

Pelaksanaan













1

Briefing tim pelaksana kegiatan













2

Pelaksanaan penelitian













3

Penulisan tiap data pengamatan













4

Koordinasi data pengamatan pada pembimbing













5

Evaluasi akhir pelaksanaan













III

Penyusunan Laporan













1

Pengumpulan data













2

Analisa data













3

Koordinasi hasil analisa pada pembimbing













4

Evaluasi akhir pelaporan













5

Penyusunan laporan akhir













J. RANCANGAN BIAYA

NO

ITEM

HARGA PER UNIT

JUMLAH

TOTAL

I

Alat





Cholesterol test

Rp 680,000

1 unit

Rp 680,000


Test strip cholesterol

Rp 150,000

3 unit

Rp 450,000


Blood lancet

Rp 3,000

10

Rp 30,000


Jarum suntik tumpul (sonde)

Rp 20,000

7 unit

Rp 140,000


Kapas

Rp 5,000

5 pack

Rp 25,000


Kandang mencit

Rp 60,000

5 unit

Rp 300,000


Tempat minum mencit

Rp 10,000

6 unit

Rp 60,000


Masker

Rp 3,000

1 pack

Rp 36,000


Penutup kepala

Rp 5,000

5 unit

Rp 25,000


Handskun

Rp 6,000

10 unit

Rp 60,000


Penahan mulut mencit

Rp 8,000

5 unit

Rp 40,000

II

Bahan





Kuning telur ayam pedaging

Rp 20,000

2 kg

Rp 40,000


Biji buah rambutan

-

-

Rp 400,000


Obat sintetis antikolesterol (Gemfibrozil) merk Hypofil

Rp 10,000

3

Rp 30,000


Aquadest

Rp 5,000

5 liter

Rp. 25,000


Suspending agent

Rp 85,000

500 gr

Rp 85,000


Hewan mencit filial

Rp 25,000

25

Rp 625,000


Makanan mencit

Rp 5,000

10

Rp 50,000

III

Pelaksanaan





Sewa laboratorium farmakologi

Rp 200,000

4 bulan

Rp 800,000


Sewa laboratorium farmakognosi

Rp 200,000

4 bulan

Rp 800,000


Sewa alat soxhletasi

Rp 100,000

2

Rp 200,000


Komunikasi

Rp 30,000

5

Rp 150,000


Transportasi

Rp 50,000

5

Rp 250,000

IV

Analisa





Uji analisa Anova dan uji t

Rp 500,000

-

Rp 500,000

V

Administrasi





Tinta Epson T27

Rp 130,000

2

Rp 260,000


Kertas A4

Rp 40,000

2

Rp 80,000


ATK

Rp 50,000

1

Rp 50,000


Penulisan laporan

Rp 150,000

1

Rp 150,000

VI

Dokumentasi





Sewa handycam

Rp 500,000

4 bulan

Rp 500.000

Total



Rp 6,841,000

K. DAFTAR PUSTAKA

Yoshihide Yamanashi, Tappei Takada and Hiroshi Suzuki. (Japan: November 2006 ) Niemann-Pick C1-Like 1 Overexpression Facilitates Ezetimibe-Sensitive Cholesterol and β-Sitosterol Uptake in CaCo-2 Cells. JPET(The Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics) February 2007 vol. 320 no. 2 559-564

Huige Li, Ning Xia, Isolde Brausch, Ying Yao and Ulrich Förstermann (Germany: 2004). ‘Flavonoids from Artichoke (Cynara scolymus L.) Up-Regulate Endothelial-Type Nitric-Oxide Synthase Gene Expression in Human Endothelial Cells’, JPET(The Journal of Pharmacology and Experimental Therapeutics)vol. 310 no. 3 926-932

Asrianti, M., Ruslan, K.& Nawawi, A. (2006). ‘Telaah Fitokimia Biji Rambutan (Nephelium lappaceum L.), http://bahan-alam.fa.itb.ac.id

Rukmana, H. Rahmat & Yuyun Yuniarsih O, S.P., M.B.A.,M.M. Rambutan : Komoditas Unggulan dan Prospek Agribisnis. 2002. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Dalimartha ,Setiawan, Dr. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. 2003. Jakarta: Puspa Sehat

Kusumawati, Diah, Bersahabat dengan Hewan Coba, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004

Kalie, Moehd Baga. Budidaya Rambutan Varietas Unggul. 1994. Yogyakarta: Kanisius

L. Lampiran 1. Biodata Ketua Kelompok, Anggota dan Dosen Pendamping

Ketua Kelompok

1. Nama : Alin Diliyanti

Nim : 08.003

Tempat, tanggal lahir : Dili, 27 Juni 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kalimasada II no 18, Malang

Anggota

1. Nama : Aidha Nur Fanany

Nim : 08.001

Tempat, tanggal lahir : Sidoarjo, 6 Mei 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kapuas no 09, Malang

2. Nama : Endah Sih Wulandari

Nim : 08.025

Tempat, tanggal lahir : Malang, 12 Desember 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Mangga 1 no 05, Pandaan

3. Nama : Evy Octafiana

Nim : 09.010

Tempat, tanggal lahir : Malang, 31 Oktober 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Raya Poncokusumo No 514, Poncokusumo-Malang

4. Nama : Widari Wahyuning Tyas

Nim : 09.032

Tempat, tanggal lahir : Malang, 18 Mei 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Adiwijaya Rt 02 Rw 03 Bangsri, Malang

Dosen Pendamping

Nama : Lailiiyatus Syafah

Nim :

Tempat, tanggal lahir :

Jenis Kelamin :

Agama :

Alamat :

PENELITIAN

0 komentar:

Post a Comment

Mau?

afferinte.com

MERAIH RUPIAH KLIK INI

Join in Here