RSS Feed

Thursday, April 14, 2011

TUGAS NEUROBEHAVIOUR GANGGUAN PSIKOSOSIAL “SKIZOFRENIA”

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
Skizofrenia merupakan gangguan yang ditandai dengan disorganisasi kepribadian yang cukup parah, distorsi realita dan ketidakmampuan berinteraksi dengan kehidupan sehari-hari.

B. PENYEBAB
skizofrenia sangat kompleks dan dipengaruhi banyak faktor. Dengan makin berkembangnya pengetahuan tentang biologi dan biokimia otak/saraf kini diketahui bahwa ketidakseimbangan zat kimia atau neurotransmitter di dalam otak dapat menjadi pemicu skizofrenia. Gejala positif diyakini akibat kelebihan dopamine, sedang gejala negatif disebabkan serotonin yang berlebihan. Penyebab lain adalah stres, penyakit di otak seperti infeksi, tumor atau kanker, cedera otak baik ketika dewasa maupun saat dilahirkan,
serta faktor genetik.

C. TANDA AWAL YANG BISA DIDETEKSI
mudah curiga, depresi, cemas, tegang, gampang tersinggung, dan marah. Penderita juga mengalami gangguan tidur, nafsu makan, kehilangan energi dan motivasi, sulit mengingat dan berkonsentrasi. Tanda lainnya, penderita merasa asing di lingkungannya, sehingga menarik diri dari kehidupan sosial.

D. GEJALA
Ada 2 kategori gejala:ditandai munculnya persepsi,
• gejala positif = gejala tipe I pikiran, dan perilaku yang tidak biasa secara menonjol, misalnya: halusinasi, delusi, pikiran dan pembicaraan kacau, dan perilaku katatonik
• gejala negatif = gejala tipe II ditandai hilangnya atau berkurangnya kemampuan di area tertentu, misalnya tidak munculnya perilaku tertentu, afek datar, dan alogia (tidak mau bicara).


Selain gejala2 tsb, terdapat beberapa ciri lain skizofrenia, yang sebenarnya bukan kriteria formal untuk diagnosa namun sering muncul sebagai gejala, yaitu:
• afek yang tidak tepat (mis. Tertawa saat sedih dan menangis saat bahagia),
• anhedonia (kehilangan kemampuan untuk merasakan emosi ttt, apapun yang dialami tidak dapat merasakan sedih atau gembira), dan
• ketrampilan sosial yang terganggu (mis. kesulitan memulai pembicaraan, memelihara hubungan sosial, dan mempertahankan pekerjaan).
Karakteristik skizofrenia :
1. Gangguan Pikiran
Penderita skizofrenia mengalami gangguan dalam cara berpikir maupun isi pikirannya.
a. Cara berpikir
Neologisme, disini penderita memiliki frasa-frasa kata yang baru dimana
frasa kata tersebut hanya bisa dimengerti oleh dia sendiri. Dalam pembicaraanpun mencerminkan asosiasi longgar dimana ide-ide yang dibicarakan meloncat-loncat dan tidak berhubungan. Selain itu penderita dipengaruhi oleh bunyi kata ketimbang maknanya.
b. Isi pikiran
Kebanyakan penderita skizofrenia mengalami waham/delusion ( suatu perasaan atau keyakinan yang keliru yang tidak bisa diubah dengan penalaran maupun penyajian fakta ).
Macam waham/delusion :
Delusion of control = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar. Delusion of influence = waham tentang dirinya sendiri
dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar. Delusion of passivity =
waham tentang gerakan tubuh, pikiran maupun tindakan tak berdaya terhadap
suatu kekuatan dari luar.

Delusion of perception = waham yang berhubunagn dengan pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas dan biasanya bersifat mistik,
2. Gangguan Persepsi
Penderita seringkali merasakan bahwa dunia tampaknya "berbeda" bagi mereka. Penderita merasa bagian tubuh mereka tampak terlalu besar ataupun terlalu
kecil. Gangguan persepsi yang paling dramatis dinamakan halusinasi. Halusinasi auditorik/dengar ( biasanya penderita mendengar suara yang menyuru penderita berperilaku tertentu maupun mengomentari perilakunya ) merupakan halusinasi yang sering terjadi. Halusinasi visual/lihat ( penderita melihat sesuatu yang asing ) agak jarang ditemukan. Halusinasi sensorik lain ( penderita merasa ada suatu bau buruk yang keluar dari tubuhnya, merasa kulitnya ditusuk-tusuk ) juga jarang ditemukan.
3. Gangguan Afek
Pada umumnya penderita tidak merasakan emosi apa-apa. Penderita tidak mampu merespon stimulus emosi dengan benar. Sebagai contoh penderita mungkin tidak menunjukan emosi saat diberitahu kalo anaknya meninggal atau tertawa saat
mendapat berita yang tragis.
4. Gangguan Perilaku
Penderita biasanya menunjukan aktivitas motorik dan ekspresi wajah yang
aneh. Ada juga yang melakukan gerakan yang tak lazim tanpa berhenti atau mempertahankan dalam periode waktu yang lama atau cenderung mematung.
5. Gangguan Kemampuan untuk Bekerja
Pada umumnya penderita kehilangan motivasi kerja dan keterampilan sosial. Selain itu penderita tak memperhatikan kesehatan ( tidak mau mandi ). Dan
tidak mampu berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.



E. PENATALAKSANAAN
Jika ditangani dengan cepat dan benar, kemungkinan besar penderita hanya akan mengalami satu kali serangan kemudian membaik selamanya. Namun jika
memutus pengobatan tanpa konsultasi karena merasa kondisinya membaik,
penderita bisa kambuh kembali beberapa minggu, bulan atau tahun kemudian.
Sedang penderita yang terlambat dibawa ke dokter, seringkali tak menunjukkan
perbaikan yang berarti setelah diobati.
Dalam pengobatan skizofrenia, peran keluarga sangat penting. Tanpa dukungan keluarga, penderita akan sulit sembuh, terutama untuk bersosialisasi
kembali. Banyak kasus terjadi sekembali dari rumah sakit jiwa, penderita
justru diasingkan sehingga merasa tidak nyaman dan kembali masuk rumah sakit
jiwa.

DAFTAR PUSTAKA

Kriswandaru. 3 april 2008. Akses pada tanggal 2 oktober 2010 di http://www.resep.web.id/ kesehatan/mengenal-penyakit-skizofrenia-salah-satu-gangguan-psikosis-fungsional.htm

0 komentar:

Post a Comment

Mau?

afferinte.com

MERAIH RUPIAH KLIK INI

Join in Here