RSS Feed

Sunday, June 14, 2009

Dari diare menjadi infeksi kandug kencing

Dari diare menjadi infeksi kandung kencing
Seorang teman menceritakan bahwa isterinya pergi ke dokter spesialis penyakit dalam dan memperoleh obat Fosfomycin untuk infeksi kandung kencing dan obat itu ternyata resisten terhadap kuman yang ditemukannya (E. Coli). Cerita lengkapnya ialah:

Dua minggu yg lalu isterinya menderita diare sekitar lebih dari 10 kali sehari untuk seminggu lebih. Diare di Indonesia merupakan penyakit yang sangat frekuen, disebabkan karena flu atau virus lain, serta cabe berlebihan..Setelah saya anjurkan pengobatan dengan Oralit, yang harus diminum sedikit demi sedikit, tapi terus diminum dan tidak minum cairan lain, maka setelah beberapa hari diare berhenti. Larangan makan lainnya ialah: tidak boleh makan pedas sedikit pun untuk 2 hari, dan tidak minum susu, makan sayuran dan buah berlebih, juga merica.

Setelah diare akhirnya berhenti, maka terjadi sakit kencing, yang ternyata diperiksakan laboratorium mengandung sel darah putih lebih dari 200 per lapangan mikroskop. Ini merupakan infeksi ringan, namun juga dilakukan kultur dan ternyata ditemukan E. Coli yang resisten terhadap obat terpilih (ciprofloksacin). Ingat, bahwa resistensi terhadap ciprofloksasin memang sudah banyak terjadi. Dokter yang memeriksa mengubah obatnya menjadi Fosfomycin, yang mestinya hanya dipakai sebagai profilactik untuk tindakan di uretra. Obat ini tidak efektif untuk mengobati infeksi kandung kencing, dan semestinya tidak perlu dipasarkan di Indonesia - karena pasti akan disalah-pakai, seperti dalam kasus ini.

Apa yang telah terjadi? Pertama pengobatan diare di Indonesia diare seperti in, nomer satu disebabkan oleh cabe/pedas. Bila segala cabe dan bahan yang cenderung memperpanjang diare (lihat atas) dihentikan, maka diare ini 90% akan berhenti sendiri. Bila tidak, cara memakai Oralit harus terus menerus sampai diare berhenti, maka perlu dipertimbangkan apakah ada unsur infeksi usus, yang biasanya ditandai oleh bau busuk. Bila tidak, maka hanya Oralit (terus menerus) akan sudah cukup.
Hal kedua: bila kehilangan banyak cairan, maka hal ini perlu dibarengi dengan minum jumlah yang cukup – 2.5 liter caitan (oralit dan air). Bila tidak, maka pada wanita terutama akan terjadi komplikasi infeksi kandung kencing. Ini dapat dihindarkan , bila ‘cebok’ harus dari depan ke belakang, jangan terbalik, karena akan cenderung membawa kuman E.Coli ke dalam jalan kencing (wanita). Ini masih dapat teratasi bila pasien minum banyak, untuk menggontor air seni, sehingga kuman yang jumlahnya sedikit akan tersapu keluar. Tindakan ini sangat efektif. Namun karena malas minum, maka kuman sedikit berkembang biak menjadi banyak, jumlah kuman + 200 tadi ialah sepele.
Ke tiga: bila salah mengambil antibiotik – yang harus dibarengi dengan minum banyak --, maka E.Coli tidak mempan, apalagi bila diberi Fosfomycin, dan terciptalah kuman resisten terhadap banyak antibiotik yang bisa menimbulkan infeksi kronis atau komplikasi yang lebih parah. Hal ini akan ditandai oleh demam dan jumlah kuman yang banyaknya tak terhingga dalam urine, berarti, infeksi telah menjalar ke atas, mungkin ke ginjal., Jika terjadi infeksi kandung kencing berulang,.tindakan sederhana dengan minum banyak biasanya cukup,

0 komentar:

Post a Comment

Mau?

afferinte.com

MERAIH RUPIAH KLIK INI

Join in Here