RSS Feed

Wednesday, December 15, 2010

Imunisasi

BABI
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1858 dengan pelaksanaan imunisasi cacar di Pulau Jawa. Kegiatan ini telah berhasil membasmi penyakit cacar di Indonesia, hingga pada tahun 1974 Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh WHO. Sedangkan program Imunisasi secara resmi dimulai pada tahun 1977.
Program Pengembangan Imunisasi (PPI) mencakup vaksinasi 7 penyakit utama, yaitu vaksin BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B harus menjadi perhatian dan kewajiban orang tua untuk memberikan kesempatan kepada untuk mendapatkan imunisasi yang lengkap, sehingga sasaran pemerintah agar setiap anak mendapat imunisasi dasar terhadap 7 penyakit utama dapat dicegah.
Imunisasi polio diberikan untuk memberantas penyakit polio yang didapat dengan gejala adanya kelumpuhan mendadak. Karenanya, pemerintah Indonesia mengadakan program PIN (Pekan lmunisasi Nasional) yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Tiap tahunnya 2-3 kali penyelenggaraan. Hal ini menandakan adanya keseriusan pemerintah Indonesia untuk memberantas penyakit polio dan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat sesuai Program Pemerintah Indonesia sehat di tahun 2010.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan keterampilan dalam tindakan imunisasi guna bekal nanti di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Dengan disusunnya laporan ini mahasiswa diharapkan dapat:
1) Mahasiswa dapat mengumpulkan data sampai dengan analisa data.
2) Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah.
3) Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial.
4) Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segera.
5) Mahasiswa dapat merencanakan asuhan kebidanan.
6) Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah direncanakan.
7) Mahasiswa dapat mengevaluasi tindakan yang dilakukan.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup asuhan kebidanan dalam makalah ini adalah bayi dengan imunisasi polio.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan data yang digunakan penulis dalam membuat asuhan kebidanan pada bayi “……” usia 16 minggu dengan pemberian imunisasi polio ini menggunakan metode studi kasus dengan melakukan tinjauan kasus melalui:
1. Wawancana / Anamnesa
Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi guna melengkapi data pasien dengan cara berkomunikasi dengan pasien untuk memperoleh data yang akurat.
2. Observasi
Mengamati langsung tentang keadaan pasien untuk memperoleh data tentang kesehatan pasien.
3. Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan manajemen kebidanan.
4. Studi Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan kebidanan dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.
5. Pelaksanaan
Laporan ini merupakan hasil kegiatan praktek belajar lapangan di RSUD Ratna Galih Malang

1.5 Sistematika Penulisan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
3. Metode Penulisan
4. Sistematika Penulisan
BABII TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Dasar Imunisasi
2. Konsep Dasar Imunisasi Polio
3. Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan pada Imunisasi Polio
BAB III TINJAUAN KASUS
1. Pengkaj ian Data
2. ldentifikasi Diagnosa dan Masalah
3. Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial
4. Kebutuhan Segera
5. Intervensi
6. Implementasi
7. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan.
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 2
TINJAUAN USTAKA

2.1 Konsep Dasar Imunisasi
Pengertian
• Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit.
(IDAI, 2001:5)
• Imunisasi adalah pengumuman, pengobatan terhadap penyakit.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
• Imunisasi adalah upaya untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh.
(Depkes dan Kesejahteraan Sosial RI, 2(100)
Tujuan Imunisasi
Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dan dunia seperti pada imunisasi cacar.
(Cory Siahaan, M. 2001:5)
Macam Kekebalan
Dilihat dari cara timbulnya maka terdapat 2 jenis kekebalan, yaitu
1. Kekebatan pasif
Adalah kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh bukan dibuat oleh individu itu sendiri. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan di metabolisme oleh tubuh waktu paruh Ig 6 misalnya adalah 28 hari.
2. Kekebalan aktif
Adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti pada manusia atau terpajan secara alamiah. Kekebalan aktif biasanya berlangsung lebih lama karena adanya memori imunologi.
Jenis Vaksin
1. Vaksin hidup (Live Attenuated)
Berasal dari bakteri atau virus hidup yang dilemahkan. Bersifat labil dan dapat mengalami kerusakan bila kena panas dan sinar. Vaksin hidup yang tersedia saat ini.
- Dari virus hidup : campak, gondongan, polio, rotavirus, demam kuning.
- Vaksin dari hakteri : BCG, demam tipoid oral.
2. Vaksin Inaktivated
Berasal dari bakteri, virus atau komponennya yang dibuat tidak aktif vaksin inactive selalu membutuhkan dosis ganda pada umumnya dosis pertama tidak menghasilkan imunisasi perspektif, tetapi hanya memacu atau menyimpan sistem imun. Respon imun protektif baru timbul setelah dosis kedua / ketiga
Vaksin inactived yang tersedia saat ini berasal dari:
- Seluruh sel virus inactived, contoh : influenza, polio, rabies, hepatitis A.
- Seluruh sel bakteri inactived, contoh : pertusil, tifoid, kolera.
- Vaksin fraksional yang masuk sub unit contoh hepatitis B, influenza, pertusis, aseiuler, tifoid VI, lyme disease.
- Toksoid contoh difetria, tetanus, botalimum.
- Polisakarida murni contoh pnemokokus, meningokokus dan kaemophilis.
- Influenza tipe B.
- Gabungan polisakarida (haemophilish influenza tipe B dan C pnaemokokus).
(Haryono, Soegito. 2001:15)
¬Faktor yang Mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas Vaksin
o Cara pemberian vaksin.
o Frekuensi pemberian.
o Jenis vaksin.
(Cory Siahaan. 2001 : 9 - 10)
Bahan-bahan Untuk Membuat Vaksin
o Dari bibit penyakit yang sudah dimatikan.
o Dari bibit penyakit yang hidup yang sudah dilemahkan.
o Ada yang dibuat dari racun (toxoid) yang dihasilkan oleh bakteri, kemudian diubah menjadi toxoid sehingga tidak berbahaya bagi anak.
o Ada yang dibuat dari hasil bioteknologi rekayasa genetika.
2.2 Konsep Dasar Imunisasi Polio
2.2.1 Pengertian
• Polio adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus polio myelitis dengan gejala kelumpuhan.
(Novel Pharmaceutical Leaflet)
• Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit polio yang diberikan pada anak usia 0-59 bulan.
(Burhan Hidayat. 2001:83)
2.2.2 Etiologi
Penyebab polio adalah adanya virus polio myelitis yang berkembangbiak melalui udara.
2.2.3 Jenis
Mengandung virus polio tipe 1-2-3 yang sudah dimatikan (polio sulk) dan virus polio tipe 1-2-3 yang hidup dan dilemahkan virus (polio sabin).
2.2.4 Dosis
Dosis yang diberikan saat imunisasi polio adalah 2 tetes.
2.2.5 Cara Imunisasi
o Frekuensi : 4 x
o Intervensi : 1 bulan (minggu)
o Waktu pemberian : - Imunisai Dasar
a. Polio I : usia 2 bulan
b. Polio II : usia 3 bulan
c. Polio III : usia 4 bulan
d. Polio IV : usia 5 bulan
- Imunisasi Ulang
a. Polio I :  1-6 tahun
b. Polio II : 11 tahun
o Penyimpanan vaksin : disimpan pada suhu -8C
2.2.6 Kekebalan
Daya proteksi : 95 - 100 gr
2.2.7 Reaksi Imunisasi
Biasanya reaksi bayi setelah diberikan imunisasi polio adalah BAB ringan.
2.2.8 Efek Samping
• Kelumpuhan anggota gerak seperti pada penyakit polio.
• Kejang - kejang.
2.2.9 Kontraindikasi
• Diare berat.

2.3 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Imunisasi Folio
2.3.1 Pengkajian Data¬
Tanggal : Jam :
Tempat :
Oleh :
No. reg :

A. Data Subyektif
a. Identitas
Nama Bayi :
Tanggal lahir :
Jenis kelamin :
Umur :
Alamat :
Nama lbu : Nama Bapak :
Umur : Umur :
Pendidikan : Pekerjaan :
Agama : Alamat :
b. Kelulan Utama
Klien mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya dengan imunisasi polio.
c. Riwayat Kesehatan Lalu
Apakah bayi pernah menderita penyakit yang sangat berat dan pernahkah bayi masuk Rumah Sakit.
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat ini bayi dalam keadaan sehat dan tidak dalam keadaan sakit seperti diare, batik pilek atau panas.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pernahkah keluarga klen menderita penyakit kronis, menular, menahun dan adakah keturunan kembar.
f. Riwayat Prenatal, Natal dan Post Natal
1. Riwayat Prenatal,
Anak ke berapa, adakah keluhan selama hamil, frekuensi ANC, suntik TT selama hamil, kebiasaan mengkonsumsi jamu-jamuan, Pola makan ibu, pantangan yang dilakukan selama hamil.
2. Riwayat Natal
UK, waktu jam persalinan, jenis persalinan, ditolong siapa, berat BBL, PB, bayi langsung menangis.

3. Riwayat Post Natal
Pada ibu mengobservasi perdarahan post partum, pada bayi mongobservasi tanda-tanda vital, infeksi tali pusat.
g. Riwayat Imunisasi
No Umur Janis Imunisasi
1 0 – 7 hari Hepatitis B1
2 1 Bulan BCG
3 2 bulan Hepatitis B2, DPT1, Polio1
4 3 bulan Hepatitis, B3, DPT2, Polio2
5 4 bulan DPT3, Polio3
6 5 bulan Polio4
7 9 bulan Campak

h. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
ASI dari lahir, PASI, pemberian ASI berapa jam sehari, PMT
2. Eliminasi
BAB dan BAK frekuensinya, konsistensinya, warna dan baunya.
3. Istirahat.
Waktu tidur setiap pagi, siang, malam. Normalnya 16-20 jam.
4. Aktivitas
Saat ini bayi sudah dapat beraktivitas apa.
5. Kebersihan
Mandi berapa kali sehari, ganti popok dan ganti baju berapa kali.
i. Data Sosial, Budaya dan Spiritual
Sosial : tanggapan atau respon keluarga terhadap kelahiran
Budaya : apakah ibu dan keluarga menganut adat istiadat Jawa, apabila sakit, ibu selalu dibawa kemana.
Spiritual : menurut agama dan kepercayaan ibu.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik sampai dengan buruk
Kesadaran : composmentis sampai dengan koma
BB : 5,3 – 7,3 kg
PB : 52,8 – 63,7 cm
Pernafasan : 30 – 40 kali / menit
Suhu : 36,3 – 370 C
2. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
Kepala : Bulat, rambut, rontok / tidak, bersih.
Muka : adakah pucat.
Mata : Simetris, adakah pucat pada conjunctiva, adakah icteras pada sklera.
Hidung : simetris, adakah pernafasan cuping hidung.
Mulut : bibir kering / tidak, adakah stomatitis, kotor / tidak.
Telinga : simetris, adakah sirumen.
Leher : adakah pembesaran kelenjar thyroid, adakah pembesaran vena jugularis.
Dada : simetris, adakah retraksi dinding dada, payudara simetris.
Perut : adakah kelainan, labia mayora menutupi labia minora dan klitoris, anus (+).
Ekstremitas : simetris, adakah kelainan, kondisi jari lengkap / tidak
• Palpasi
Leher : adakah pembesaran kelenjar thyroid dan limfe
Abdomen : adakah meteorismus, adakah nyeri tekan
Ekstremitas : turgor, oedema.
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Usia 5 bulan bayi sudah dapat:
Motorik kasar : meraih atau menggapai, kepala tegak ketika didudukan.
Motorik halus : menoleh ke suara, memegang mainan.
Komunikasi : bereaksi terhadap suara pengasuhnya.
Sosial & kemandirian : - Menatap wajah ibu / pengasuhnya.
- Tersenyum spontan.
2.3.2 Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
Dx : Bayi dengan imunisasi polio.
Ds : Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya.
Do : Bayi sehat dan dalam keadaan baik
BB : 5,1 – 6,2 kg
PB : 51,2 – 56,7 cm
TTV : Nadi : 120 – 140 x / menit
Pernafasan : 30 – 40 x / menit
Suhu : 36,3 – 370 C
2.3.3 Antisipasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Potensial terjadi : - Kelumpuhan anggota gerak.
- Kejang-kejang.
- Diare berat.
2.3.4 Idenifikasi Kebutuhan Segera
KIE tentang imunisasi polio.
2.3.5 Intervensi
Dx : Bayi dengan imunisasi polio.
Tujuan : Memberikan kekebalan terhadap penyakit polio.
Kriteria hasil :
- Bayi mendapat imunisasi tepat sesuai dengan dosis yaitu 2 tetes.
- Tidak terjadi efek samping.
- Bayi mendapatkan kekebalan dari penyakit polio.
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan bayi.
R/ Dengan melakukan pendekatan serta penjelasan ibu dan keluarga akan lebih kooperatif dalam setiap tindakan yang akan dilakukan
2. Jelaskan tujuan dan pentingnya imunisasi polio.
R/ Dengan pemberian imunisasi polio / bayi mendapatkan kekebalan terhadap penyakit polio.
3. Lakukan penimbangan berat badan bayi.
R/ Dengan melakukan penimbangan berat badan pada bayi dapat mengetahui kesesuaian antara usia dan berat badan
4. Lakukan pemeriksaan TTV.
R/ Sebagai barometer kesehatan.
5. Lakukan pemberian vaksin polio dengan benar.
R/ Dengan pemberian vaksin polio dengan benar tubuh bayi akan membentuk kekebalan aktif.
6. Jelaskan efek samping dari pemberian imunisasi vaksin polio.
R/ Dengan mengetahui efek samping dari imunisasi polio. Ibu tidak akan khawatir.
7. Lakukan pencatatan dalam kartu imunisasi milik bayi.
R/ Sebagai data atau sumber data kesehatan bayi.
8. Beri KIE tentang tanggal kembali untuk imunisasi.
R/ Dengan memberikan informasi tentang tanggal kembali imunisasi ibu menjadi tahu kapan ia harus datang untuk diimunisasi lagi.
2.3.6 Implementasi
Sesuai dengan intervensi yaitu melalui oral 2 tetes vaksin polio

2.3.7 Evaluasi
Tanggal : Jam :
Tempat :
Oleh :
Dx : Bayi dengan imunisasi polio
S : Ibu mengatakan lega anaknya telah diimunisasi polio.
O : bayi sehat.
BB : 5,5 kg (normal)
Nadi : 120 x / menit
Rr : 40 x / menit
A : Imunisasi polio telah diberikan pada bayi.
P : - Ibu dianjurkan kembali pada saat usia bayi 9 bulan untuk diberi imunisasi campak.
- Segera periksa bila terjadi efek samping, seperti demam, panas, kejang dan diare berat.

BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN DATA
Tanggal : Jam :
Tempat : Poli Anak RSUD Ratna Galih Malang
Oleh : - Ika Ratna Ningsih
- Indri Yuniarti
No. reg :
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama Bayi : “G”
Tanggal lahir : 17 Agustus 2006
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 16 minggu atau 4 bulan
Alamat : Jl Gamalama EE 7 Tidar, Malang
Nama Ibu : Ny "R"
Umur : 20 tahun
Pendidikan : Dl
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Gamalama EE 7 Tidar Malang
Nama Ayah : Tn "G"
Umur : 23 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Jl. Gamalama EE 7 Tidar Malang.

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya dengan imunisasi polio.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan bayinya tidak pernah menderita penyakit yang sangat berat hanya pernah menderita batuk, pilek ringan dan bayinya tidak pernah masuk rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini bayinya dalam keadaan sehat dan tidak dalam keadaan sakit seperti diare, batuk, pilek atau panas.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit kronis (diabetes, hipertensi) menular (TBC, asma) dan tidak ada keturunan kembar.
6. Riwayat Prenatal, Natal dan Post Natal
a. Riwayat Prenatal
Ibu mengatakan bayi “R” adalah anak pertama dan selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, jantung, asma, hepatitis dan TBC. lbu juga mengatakan tidak ada keluhan yang sangat berat selama hamil, suntik TT hanya satu kali saat usia kehamilan 3 bulan. Ibu tidak terbiasa mengkonsumsi jamu januan.
b. Riwayat Natal
Saat persalinan usia kehamilannya mencapai 9 bulan jenis persalinan normal dan ditolong oleh Bidan.
Berat bayi baru lahirnya : 3800 gr dengan panjang badan 54 cm serta bayi langsung menangis.
c. Riwayat Post Natal
Ibu tidak memiliki riwayat perdarahan post partum dan pada bayi TTVnya normal serta tidak ada infeksi tali pusat.
7. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Tanggal
1 Hepatitis B1 18 – 08 – 2006
2 BCG 17 – 09 – 2006
3 Hepatitis B2, DPT1, Polio1 18 – 10 – 2006
4 Hepatitis B3, DPT2, Polio2 20 – 11 – 2006
5 DPT3 Polio3 18 – 11 – 2006
6 Polio4 17 – 01 – 2007
7 Campak 10 – 05 – 2007

8. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Kebersihan
Ibu mengatakan dari lahir sampai sekarang bayinya diberi ¬ASI dan susu laktona 1untuk tambahan. Pembenan ASInya setiap 2 jam sehari dan susu laktona hanya sebagai pelengkap makanan tambahan bubur milna diberikan 2 x sehari
b. Pola eliminasi
Ibu mengatakan bayinya BAK  8 – 9 x / hari jernih agak kekuningan, BAB  1 – 2 kali sehari
c. Pola istirahat
Ibu merasakan bayinya tidur setiap pagi, siang dan malam
Pagi : 09.00 – 12.00 WIB
Siang : 15.00 – 16.00 WIB
Malam : 21.00 – 05.00 WIB
d. Pola aktivitas
Bayi menangis apabila minta minum, makan, BAB dan BAK dan cara membersihkannya dengan air hangat. Saat ini bayi sudah dapat menegakkan kepala sewaktu didudukan, tertawa dan beraski saat mendengar suara
e. Pola kebersihan
Ibu mengatakan bayinya dimandikan 2x sehari dengan air hangat ganti popok bila BAB dan BAK dan cara membersihkannya dengan air hangat.
9. Data Sosial, Budaya dan Spiritual
Sosial : Ibu mengatakan kelahiran bayinya sangat dinanti oleh keluarga dan diterima oleh masyarakat.
Budaya : Ibu mengatakan jika sakit selalu pergi ke rumah sakit. Ibu juga masih menganut adat istiadat jawa yang mana masih mengadakan acara seperti brokain, selapanan, mudun lemah dan lain-lain.
Spiritual : Ibu mengatakan selalu menjalankan ibadah wajib agama Islam seperti puasa, sholat, zakat. Ibu juga mengadakan selapan saat bayi berusia 40 hari.
.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
BB : 5,5 kg
Nadi : 120 x / menit
Pernafasan : 40 x / menit
Suhu : 36,80 C
2. Pemeriksaan Fisik
o Inspeksi
Kepala : bulat, rambut, rontok / tidak, bersih
Muka : adakah pucat
Mata : simetris, adakah pucat pada conjunctiva adakah icterus pada sclera.
Hidung : simetris, adakah pernafasan cuping hidung.
Mulut : bibir kering / tidak, adakah stomatitis, kotor / tidak.
Telinga : simetris, serumen tidak ada.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding dada, payudara simetris.
Perut : tidak ada kelainan pada perut, tidak menggunakan pernafasan perut.
Genetalia : tidak ada kelainan, labia mayora menutupi labia minora dan klitoris anus
Ekstremitas : simetris, tidak ada kelainan, jumlah jari lengkap
o Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe.
Abdomen : tidak ada meteorismus, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas : turgor -/-, odema -/-¬
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Usia 5 bulan bayi sudah dapat :
Motorik kasar : - tangan dan kaki bergerak aktif.
- mengangkat kepala ketika tengkurap
- kepala tegak ketika didudukan.
- tengkurap
- telentang sendiri.
Motorik halus : - kepala menoleh ke kanan ke kiri
- memegang mainan.
- Meraih menggapai.
Komunikasi : - bereaksi terhadap bunyi lonceng.
- bersuara.
- tertawa / berteriak
- menoleh ke suara.
Sosial & kemandirian : - menatap wajah ibu / pengasuhnya.
- tersenyum spontan.
- memandang tangannya.
- meraih mainan.
3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx : Bayi usia 16 minggu dengan imunisasi polio
Ds : Ibu mengatakan ingin mengimunisasikan bayinya
Ds : Bayi sehat dan dalam keadaan baik
BB : 5,5 kg
TTV : Nadi : 120 – 140 x/menit
Pernafasan : 30-40 x/menit
Suhu : 36,3C

3.3 ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi : - Kelumpuhan anggota gerak.
- Kejang-kejang.
- Diare berat.

3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
KIE tentang imunisasi polio.

3.5 INTERVENSI
Dx : Bayi usia 16 minggu dengan imunisasi polio.
Tujuan : Memberikan kekebalan terhadap penyakit polio.
Kriteria hasil : - Bayi mendapat imunisasi tepat sesuai dengan dosis yaitu 2 tetes
- Tidak terjadi efek samping yang berat.
- Bayi mendapatkan kekebalan dari penyakit polio.
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan bayi.
R/ Dengan melakukan pendekatan serta penjelasan ibu dan keluarga
lebih kooperatif dalam setiap tindakan yang akan dilakukan.
2. Jelaskan tujuan dan pentingnya imunisasi polio.
R/ Dengan pemberian imunisasi polio bayi mendapatkan kekebalan terhadap penyakit polio.

3. Lakukan penimbangan berat badan bayi.
R/ Dengan melakukan penimbangan berat badan pada bayi dapat mengetahui kesesuaian antara usia dan berat badan.
4. Lakukan pemeriksaan TTV.
R/ Sebagai barometer kesehatan.
5. Lakukan pemberian vaksin polio dengan benar.
R/ Dengan pemberian vaksin polio dengan benar tubuh bayi akan membentuk kekebalan aktif.
6. Jelaskan efek samping dari pemberian imunisasi vaksin polio.
R/ Dengan mengetahui efek samping dan imunisasi polio. Ibu tidak khawatir.
7. Lakukan pencatatan dalam k.artu imunisasi milik bayi.
R/ Sebagai data atau sumber data kesehatan bayi. .
8. Beri KIE tentang tanggal kembali untuk imunisasi.
R/ Dengan memberikan informasi tentang tanggal kembali imunisasi tiba menjadi tahu kapan ia harus datang diimunisasi lagi.

3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : Jam : ….WIB
Tempat : Poli Anak RSUD …………….
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan bayi dengan cara memberi salam, menganamnesa ibu dan bayi.
2. Menjelaskan tujuan pentingnya pemberian imunisasi polio yaitu untuk
mencegah penyakit polio yang disebabkan oleh virus polio myelitis ini.
3. Melakukan penimbangan berat badan pada bayi untuk mengetahui kesesuaian antara usia dan berat badan bayi yaitu BB : 5,5 kg.
4. Melakukan pemeriksaan TTV
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Nadi : 120 x/menit
Pernafasan : 40 x/menit

5. Melakukan pemberian vaksin pada bayi.
- Mempersiapkan vaksin dalam thermos es.
- Mengisi kartu imunisasi bayi dengan cara mencatat tanggal saat dilakukan pemberian imunisasi.
- Mencuci tangan dan mengeringkannya.
- Menenangkan bayi, membuka mulut bayi.
- Memberikan vaksin polio dengan dosis 2 tetes.
- Merapikan pasien dan lingkungan
- Memberitahu ibu bahwa prosedur sudah dilakukan.
- Memberitahu ibu untuk mengimunisasikan kembali bayinya.
6. Mengamati apakah terjadi efek samping pada bayi setelah dilakukan pemberian vaksin polio. Bayi tidak mengalami kejang-kejang dan diare setelah dilakukan pemberian imunisasi polio.
7. Mencatat dalam kartu imunisasi.
8. Memberikan KIE pada ibu tentang :
- Tanggal kembalinya untuk imunisasi campak yaitu saat bayi usia 9 bulan.
- Menjelaskan kembali efek samping dari vaksinasi polio adalah :
• Diare berat
• Kejang-kejang
• Kelumpuhan

3.7 EVALUASI
Tanggal : Jam : WIB
Tempat : Poli Anak RSUD
Oleh : Ika Ratna Ningsih
Indri Yuniarti
Dx : Bayi usia 16 minggu dengan imunisasi polio
S : Ibu mengatakan lega anaknya telah diimunisasi polio
O : Bayi tidak panas, kejang-kejang dan diare.
BB : 5,5 kg
Nadi : 120 x/menit
RR : 40 x/menit
A : Imunisasi polio pada bayi usia 16 minggu telah diberikan.
P : - Ibu dianjurkan kembali pada saat usia bayi 9 bulan untuk diberi imunisasi campak
- Segera periksa bila terjadi efek samping, seperti demam, panas, kejang dan diare berat.


BAB 4
PEMBAHASAN

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada bayi usia 16 minggu dengan memberikan imunisasi polio pada tanggal 18 Desember 2006 di RSUD tidak didapatkan adanya kesenjangan antara tinjauan teori dengan tiujauan kasus.
Pada teori efek samping dari imunisasi polio adalah terjadinya kejang-kejang, kelumpuhan dan diare berat. Namun tidak semua efek samping Pasti terjadi pada saat pemberian imunisasi polio. Begitu pula pada kasus bayi dengan imunisasi polio tidak terdapat efek samping dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

BAB 5
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Imunisasi adalah upaya untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh.
2. Tujuan imunisasi adalah mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakjt tertentu pada sekelompok masyarakat.
3. Imunisasi polio adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit polio yang diberikan pada anak usia 0-59 bulan.
4. Efek samping dari imunisasi polio adalah kejang, kelumpuhan dan diare berat.

5.2 SARAN
• Petugas
Sebaiknya petugas tetap mempertahankan prosedur / langkah-¬langkah yang ada sehingga dalam pelaksanaannya tidak timbul masalah yang mungkin terjadi karena pengaruh imunisasi.
• Pasien
Masih ada masyarakat yang belum mengerti akan pentingnya imunisasi polio oleh karena itu sebaiknya masyarakat diberi pengetahuan atau penyuluhan tentang imunisasi polio.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2000. Modul Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta: Depkes RI
Depkes RI. 1997. Petunjuk Imunisasi di Unit Pelayanan Swasta. Jakarta : Depkes RI
IDAL 2001. Buku imunisasi di Indonesia. Jakarta : Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia Edisi I
Markum. 1997. Imunisasi. Jakarta : KXUI
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC

0 komentar:

Post a Comment

Mau?

afferinte.com

MERAIH RUPIAH KLIK INI

Join in Here