RSS Feed

Wednesday, December 15, 2010

Kehamilan Ektopik

1.1 Pengertian
Kehamilan Ektopik adalah kehamilan di mana setelah fertilisasi, implantasi terjadi di luar endometrium cavum uteri. Hampir 90 % kehamilan ektopik terjadi di tuba uterina. Kehamilan ektopik yang terganggu dapat terjadi abortus atau pecah dan ini berbahaya bagi wanita tersebut.
(M. Rustam. Hal 226)

Kehamilan Ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi di luar endometrium rahim. Kehamilan ektopik yang dapat mengalami abortus ruptur apabila masa kehamilan berkembang melebihi kapasitas ruang implantasi yang disebut kehamilan ektopik terganggu (misalnya kehamilan tuba).
(Saiffudin. 2002. Hal 152)

1.2 Etiologi
Beberapa faktor penyebab kehamilan ektopik
a. Faktor Mekanis yang menghambat perjalanan ovum yang telah dibuahi ke dalam uteri.
1. Salpingitis
Endosalpingitis (pembentukan kantong-kantong buntu). Berkurangnya sisliasi mukosa tuba akibat infeksi dapat menyebabkan implantasi pada tuba fallopi.
2. Adhesi Peritubal
Infeksi pasca abortus berulang (masa nifas). Apendixitis atau endometritis karena tertekuknya atau penyempitan tuba-tuba.
3. Kelainan pertambahan tuba
Sangat jarang terjadi, misal difertikulum, ostium asesorius dan hipoplasia
4. Kehamilan Ektopik sebelumnya
5. Pembedahan sebelumnya pada tuba
Dapat karena salpingitis sebelumnya
6. Abortus yang berulang
Saat memperbaiki potensi tuba atau terkadang dilakukan pada kegagalan sterilisasi.
7. Tumor yang mengubah bentuk tuba, mioma uteri dan adanya benjolan
8. Karena embrio abnormal
9. AKDR
b. Faktor Fungsional yang memperlambat ovum ke cavum uteri
1. Wanita dengan satu saluran oviduk (tuba fallopi)
2. Refluks menstrual
3. Berubahnya motilitas tuba
c. Peningkatan daya penerimaan sehingga implantasi pada tuba. Misalnya fokus-fokus endometriosis dalam tuba fallopi

1.3 Komplikasi yang mungkin terjadi
a. Pada pengobatan (pre operasi) yaitu apabila ruptur tuba berlangsung 4-6 hari, akan terjadi perdarahan ulang (recurrent bleeding)
b. Infeksi
c. Sub Illeus karena masaa pelvis
d. Sterilitas
1.4 Penatalaksanaan
Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah Laparatomi. Untuk itu, beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan, yaitu : kondisi penderita pada saat itu, keinginan penderita akan fungsi-fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik, kondisi anatomik organ pelvis, kemampuan teknologi fertilisasi invitro setempat. Hasil pertimbangan ini menentukan apakah perlu dilakukan salpingektomi pada kehamilan tuba, atau dapat dilakukan salpingostomi atau reanastomisis tuba.
Apabila kondisi penderita buruk (syok) maka lebih baik dilakukan salpingektomi. Pada kasus kehamilan ektopik di pars ampularis tuba yang belum pecah pernah dicoba ditangani dengan menggunakan kemoterapi untuk menghindari tindakan pembedahan. Kriteria kasusu yang diobati dengan cara ini adalah :
• Kehamilan di pars ampularis tuba yang belum pecah
• Diameter kantong gestasi kurang dari 4 cm
• Perdarahan dalam rogga perut kurang dari 100 ml
Obat yang digunakan adalah Methrtrexate 1 mg/Kg IV dengan Citrovorum factor 0,1 mg/Kg IM berselang-seling setiap hari selama 8 hari.
































BAB II
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 16 November 2005
Jam : 09.00 WIB
Tempat : BPS Djoko
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. “S” Nama Suami : Tn. “T”
Umur : 37 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 150.000,-
Alamat : Jl. Taman Borobudur No.1 Malang

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan saat ini hamil ketiga, usia kehamilan 3 bulan dan ibu mengeluh nyeri hebat pada perut bagian bawah disertai flek-flek darah.

3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak menderta penyakit kronik, menular, atau menurun, namun sakit yang dirasakan saat ini awalnya ibu tidak haid selama 3 bulan. Kemudian di susul dengan nyeri hebat yang dirasakan pada perut bagian bawahnya dan disertai flek-flek darah.

4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan pernah mengalami kehamilan di luar kandungan.

5. Riwayat Haid
Menarche : Usia 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Banyaknya : sehari ganti pembalut sebanyak 3 kali
Keluhan : Sering dismenorhea pada hari ke 1 dan 2 haid
HPHT : 14 Agustus 2005

6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

7. Pola Kebiasaan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum Hamil : Makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring nasi, 1 mangkok sayur, lauk, terkadang buah-buahan.
Selama Hamil : Terganggu karena mual muntah
b. Pola Istirahat
Sebelum Hamil : Tidur siang 1-2 jam dan malam 7-8 jam
Selama Hamil : Terganggu karena nyeri
c. Pola Eliminasi
Sebelum hamil dan selama hamil tidak ada gangguan
d. Pola Kebersihan
Mandi : 2 kali sehari
Gosok gigi : 2 kali sehari
Ganti Baju : 2 kali sehari
Ganti Celana Dalam : Setiap kali merasa lembab
e. Pola Seksual
Sebelum Hamil : Tidak ada gangguan
Selama hamil : Tidak ada gangguan
f. Pola Kebiasaan Lain
Ibu tidak merokok, dan Ibu tidak mengkonsumsi minum-minuman keras (alkohol)

8. Riwayat Psikososial
• Psikologis : Ibu merasa khawatir dengan keadaannya saat ini
• Sosial : Hubungan dengan tetangga dan keluarga serta dengan petugas tidak ada masalah

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
KU : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg (Normalnya 120/80 mmHg)
Nadi : 90 x/menit, cepat dan sulit teraba (Normalnya 70-90 x/menit)
RR : 24 x/menit, dangkal (Normalnya 16-24 x/menit)
Suhu : 37,5 0C, disertai febris (Normalnya 36-37 0C)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Normal
Rambut : Normal
Muka : Normal
Mata : Conjungtiva pucat
Hidung : Normal
Mulut : Normal
Telinga : Normal
Leher : Normal
Dada : Normal
Payudara : Normal
Perut : Terdapat pembesara abdominal 2 jari di atas sympisis
Genetalia : Terdapat bercak-bercak darah
Ekstremitas : Normal
b. Palpasi
Dada : Normal
Perut : Terdapat nyeri tekan yang hebat pada perut bagian bawah
c. Pemeriksaan Penunjang
Plano Test hasil positif

II IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Diagnosa : G III P1001 ¬Ab001, Usia Kehamilan 12 minggu dengan Kehamilan Ektopik Terganggu
DS : Ibu mengatakan hamil ketiga, usia kehamilan 3 bulan dan ibu mengeluh nyeri hebat pada perut bagian bawah dan disertai flek-flek darah
DO : KU : Lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg (Normalnya 120/80 mmHg)
Nadi : 90 x/menit, cepat dan sulit teraba (Normalnya 70-90 x/menit)
RR : 24 x/menit, dangkal (Normalnya 16-24 x/menit)
Suhu : 37,5 0C, disertai febris (Normalnya 36-37 0C)

• Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Mata : Conjungtiva pucat
Perut : Terdapat pembesara abdominal 2 jari di atas sympisis
Genetalia : Terdapat bercak-bercak darah
b. Palpasi
Perut : Terdapat nyeri tekan yang hebat pada perut bagian bawah

• Pemeriksaan Penunjang
Plano Test hasil positif

Masalah I : Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan nyeri
DS : Ibu mengatakan merasa nyeri hebat pada perut bagian bawah
DO : Terdapat nyeri tekan yang hebat pada perut bagian bawah

Masalah II : Cemas
DS : Ibu sering bertanya tentang keadaannya
DO : Ibu tampak cemas bingung dan cemas

III IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
1. Diagnosa Potensial
• Terjadi perdarahan ulang
• Infeksi
• Sub Illeus karena massa pelvis
• Syok
2. Masalah Potensial I
• Terjadi ganguan pemenuhan kebutuhan istirahat
• Terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi sampai dengan mual muntah
3. masalah Potensial II
• Terjadi gangguan konsep diri

0 komentar:

Post a Comment

Mau?

afferinte.com

MERAIH RUPIAH KLIK INI

Join in Here