RSS Feed

Wednesday, December 15, 2010

Menometroragia

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menometroragia adalah perdarahan yang lebih banyak dari normal, atau lebih lama dari normal ( lebih dari 8 hari ).
Menometroragia dibagimenjadi 2 yaitu menometroragia yang disebabkan oleh adanya kehamilan seperti abortus, kehamilan ektopik,dan menometroragia diluar kandungan yang disebabkan oleh karena luka yang tidak sembuh, peradangan yang haemorrhagis dan hormonal.
Perdarahan yang fungsional dapat terjadi pada setiap umur pada wanita yang dewasa tapi yang tersering terdapat pada awal masa pubertas dan climacterium. Perdarahan fungsional dapat dibagi perdarahan amovulator ( yang tersering ) dan perdarahan ovulator.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek kebidanan diharapkan mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada wanita yang menderita menometroragia sehingga dapat memperluas dan memperbanyak ketrampilan dan pengetahuan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahaiswa dapat mengumpulkan data dan menganalisa masalah
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah potensial
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kebutuhan segara
e. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan kebidanan
f. Mahasiswa dapat merencanakan Asuhan Kebidanan yang telah di rencanakan
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi yang telah direncanakan

C. Sistemetika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Sistematika Penulisan
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
a. Konsep Dasar Menometroragia
b. Konsep Managemen Kebidanan
BAB III : TINJAUAN KASUS
a. Pengkajian Data
b. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah
c. Antisipasi Masalah Potensial
d. Identifikasi Kebutuhan Segera
e. Intervensi
f. Implementasi
g. Evaluasi
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KonsepMenometroragia
• Pengertian
Menometroragia adalah pengeluaran darah yang terlalu banyakdari biasanya disertai dengan bekuan darah menstruasi jadi siklus yang teratur.
( fakultas kedokteran universitas pajajaran Bandung.1985 )
Menometroragia adalah haid yang berlebihan banyaknya tetapi menurut siklus
( fakultas kedokteran universitas pajajaran Bandung.1983 )
Menometroragia adalah perdarahan yang lebih banyakdari normal atau lebih lama darinormal ( lebih dari 8 hari )
( Prawiroharjo.1999 )

• Etiologi menurut bagian obstetri dan ginekologi ( fakultas kedokteran pajajaran Bandung. 1981 ) :
1. Hypoplasia Uteri
Menurut beratnya hypoplasia dapat mengakibatkan :
- Amenorhea ( uterus sangat kecil )
- Hypomenorhea ( uterus kecil jadi luka kecil )
- Menoragia ( karenatonus otot rahim kurang )
2. Astheni
Menoraghia terjadi karena tonus otot pada umunya kurang
Terapi : uterotonika, tobarantia
3. Selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena terlalu rendah, juga karena tonus otot kurang.
4. Myoma uteri
Menometroragia pada myoma uteri disebabkan oleh :
- Kontraksi otot rahim kurang kuat
- Cavum uteri kurang luas
- Bendungan pembuluh darah balik
- Terapi : uterotonika atau operasi
5. hypertensi
6. Decompensatia cordis
7. Infeksi : endometritis, salpingitis
8. Retrofleksio cordis karena bendungan pembuluh darah
9. penyakit darah : Werlhoff, Haemofilli

 Menurut fakultas kedokteran pajajaran. Obstetri fisiologi. 1983 hal 92 etiologi menometroragia adalah myoma uteri ( tumor lapisan otot rahim ) atau radang otot rahim.
 Etiologi menometroragia menurut Sarwono Prawirohardjo. 1999 hal 204 adalah adanya myoma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasanya dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium, gangguan pelepasan endometrium waktu haid.

• Patofisiologi menurut Prawirohardjo. 1999 :
Menoragia karena gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan endometrium yang diikuti dengan gangguan pelepasan haid.

• Komplikasi menurut Prawirohardjo. 1999 ;
1. Myoma uteri
2. Tumor lapisan otot rahim
3. Radang sekitar rahim

• Penatalaksanaan menurut Prawirohardjo.1999 :
Terapi pada hipermenorea pada myoma uteri tergantung pada penangganan myoma uteri sedans diagnosa dan terapi polip endometrium serta gangguan pelepasan endometrium terdiri dari kerokan.

B. Konsep Managemen Asuhan Kebidanan
I. Pengkajian Data
Tanggal MRS : jam :
Tanggal pengkajian : jam :
Tempat :

1. Data Subyektif
a. Biodata :
Nama :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

b. Keluhan Utama
Klien mengatakan berapa lama mengeluarkandarah dari kemaluannya melebihi hari menstruasi.

c. Riwayat haid
Untuk mengetahui siklus haid, lamanya haid, banyaknya darah haid, keluhan saat haid, dan pertama kali haid.

d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan tidak menderita penyakit menurun, menahun,dan menular seperti tekanan darah tinggi, myome uteri, infeksi, dan penyakit darah.

e. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan pernah / tidak menderita penyakit yang menular, menurun, dan menahun.

f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya ada / tidak menderita penyakit yang menular, menurun, dan menahun.


g. Pola Kebiasaan Sehari – hari :
 Pola Nutrisi :
Sebalum MRS : makan 3X sehari dan minum air putih 8- 10 gelas per hari
Sewaktu MRS : makan 3 x sehari dan minum air putih 6 – 8 gelas per hari

 Pola Eliminasi :
Sebelum MRS : BAK : 3 – 4 X / hari
BAB : 1X / hari
Sewaktu MRS : BAK : 3 – 4 x / hari
BAB : 1 x / hari

 Pola Istirahat :
Sebelum MRS : tidur siang 1 –2 jam, tidur malam 6 – 7 jam
Sewaktu MRS : tidur malam 5 – 6 jam

 Pola Aktifitas :
Sebelum MRS : melakukan kegiatan belajar dan aktifitas pondokan
Sewaktu MRS : hanya tidur – tiduran saja

 Pola Kebersihan :
Sebelum MRS : mandi 2x sehari, ganti pakaian setiap sore hari dan ganti celana dalam setiap kali merasa basah
Sewaktu MRS : mandi 2x sehari, ganti celana dalams etiap kali merasa basah

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
TTD : TD : Normalnya 110/70 – 120/ 80 mmHg
N : Normalnya 70 – 90 x / menit
RR : Normalnya 16 – 24 x/menit
S : Normalnya 36 – 37 ºC

b. Pemeriksaan Fisik :
 Inspeksi
Muka : tidak pucat sampai pucat, tidak odema
Mata : konjungtiva tidak pucat sampai pucat, sclera tidak kuning
Mulut : tidak pucat sampai pucat, bibir kering, tidak ada karies gigi, tidak ada stomatitis
Perut : tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : tidak ada odema dan varises, perdarahan barwarna merah segar, jumlahnya

 Palpasi
Perut : ada nyeri tekan pada bagian bawah perut bawah

 Perkusi
Perut : tidak meteorismus

 Auskultasi
Perut : tidak terdengar bissing usus

c. Pemeriksaan penunjang
d. Terapi

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx :
Ds :
Do : Keadaan umum :
Kesadaran :
TTV : TD :
N :
RR :
S :

Pemeriksaan penunjang

III. Antisipasi Masalah Potensial

IV. Identifikasi Diagnosa dan Masalah

V. Intervensi
Dx :
Tujuan : perdarahan dapat teratasi dan kondisi pasien dalam keadaan sehat
Kriteri hasil : - keadaan umum baik
- perdarahan terhenti

Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga
R/ klien dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan perawatan dan menimbulkan keperceyaan antara klien dan keluarga
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ meminimalkan terjadinya infeksi
3. Observasi perdarahan
R/ mengetahui seberapa banyak perdarahan yang keluar
4. Observasi KU dan TTV
R/ mendeteksi adanya komplikasi
5. Anjurkan klien untuk makan – makanan yang bergizi
R/ dengan gizi cukup diharapkan kondisi tubuh meningkat
6. Anjurkan klien untuk personal hygine terutama daerah genetalia
R/ mencegah terjadinya infeksi
7. Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup
R/ terhindar dari pengeluaran darah yang lebih banyak
8. Berikan terapi injeksi sesuai advice dokter
R/ fungsi dependent

VI. Implementasi
Tanggal :
Dx :
Dilakukan sesuai dengan intervensi

VII. Evaluasi
Tanggal : jam :
Merupakan penilaian dari seluruh tindakan yang meliputi atau menggunakan metode SOAP














BAB III
TINJAUAN KASUS


I. Pengkajian Data
Tanggal MRS : 23 juni 2007 jam : 13.30
Tanggal MRS : 25 juni 2007 jam : 11.00
Tempat : ruang melati RSUD Dr. Moch. Saleh

1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama : Nn “ N ”
Umur : 16 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Pondokan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jokongan

b. Keluhan Utama
Klien mengatakan sudah 62 hari mensnya tidak berhenti – berhenti, darah yang keluar banyak dan bergumpal –gumpal dan perutnya terasa sakit.

c. Riwayat Haid
Menarche : 11 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 6 – 7 hari
Disminorea : Setiap kali datang haid pertama
Banyak : 2 – 3 softex / hari

d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan tidak menderita penyakit menurun, menahun,dan menular seperti tekanan darah tinggi, myome uteri, infeksi, dan penyakit darah.

e. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Klien mengatakan pernah / tidak menderita penyakit yang menular, menurun, dan menahun.

f. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya ada / tidak menderita penyakit yang menular, menurun, dan menahun.

g. Pola Kebiasaan Sehari – hari :
 Pola Nutrisi :
Sebalum MRS : makan 3X sehari dan minum air putih 8- 10 gelas per hari
Sewaktu MRS : makan 3 x sehari dan minum air putih 6 – 8 gelas per hari

 Pola Eliminasi :
Sebelum MRS : BAK : 4 – 5 X / hari
BAB : 1X / hari
Sewaktu MRS : BAK : 3 – 4 x / hari
BAB : 1 x / hari

 Pola Istirahat :
Sebelum MRS : tidur siang 1 –2 jam, tidur malam 6 – 7 jam
Sewaktu MRS : tidur malam 5 – 6 jam

 Pola Aktifitas :
Sebelum MRS : melakukan kegiatan belajar dan aktifitas pondokan
Sewaktu MRS : hanya tidur – tiduran saja

 Pola Kebersihan :
Sebelum MRS : mandi 2x sehari, ganti pakaian setiap sore hari dan ganti celana dalam setiap kali merasa basah
Sewaktu MRS : mandi 2x sehari, ganti celana dalams etiap kali merasa basah

2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Fisik :
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmetis
TTD : TD : 130 / 90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 37 º C

b. Pemeriksaan Fisik :
 Inspeksi
Kepala : rambut gelombang, hitam, bersih, dan tidak rontok
Muka : tidak pucat sampai pucat, tidak odema
Mata : konjungtiva tidak pucat sampai pucat, sclera tidak kuning
Hidung : simetris, bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga : simetris, bersih, tidak ada gangguan pendengaran
Mulut : tidak pucat sampai pucat, bibir kering, tidak ada karies gigi, tidak ada stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vana jugularis
Dada : tidak ada retraksi dinding dada, simetris
Payudara : simetris, tidak ada benjolan yang abnormal
Perut : tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : tidak ada odema dan varises, perdarahan barwarna merah segar, jumlahnya
Anus : bersih, tidak ada hemoroid
Ekstremitas: tidak ada odema pada tangan dan kaki



 Palpasi
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Dada : tidak ada retraksi dinding dada
Payudara : tidak ada nyeri tekan
Perut : ada nyeri tekan pada bagian bawah perut bawah
Ekstremitas: tidak ada odema pada kaki dan tangan

 Perkusi
Perut : tidak meteorismus
Ekstremitas: refflek patella +/+

 Auskultasi
Dada : tidak ada bunyi rokhi dan whezzing
Perut : tidak terdengar bissing usus

c. Pemeriksaan penunjang
Plano test : -
Laboratorium : Hb : 12,5 gr / dl
USG : dalam batas normal

d. Terapi
Transamin 3 x 1
Metergin 3 x 1
Kedacilin 3 x 1
Pasang infus Pz 20 tetes / menit

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : Nn ” N ” dengan memometroragia
Ds : Klien mengatakan sudah 62 hari mensnya tidak berhenti – berhenti, darah yang keluar bergumpal dan perutnya terasa sakit
Do : Keadaan Umum : cukup
Kesadaran : composmetis
TTD : TD : 130 / 90 mmHg
N : 88 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 37 ºC

Inspeksi :
Muka : tidak pucat sampai pucat, tidak odema
Mata : konjungtiva tidak pucat sampai pucat, sclera tidak kuning
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vana jugularis
Perut : tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : tidak ada odema dan varises, perdarahan barwarna merah segar, jumlahnya
Ekstremitas : tidak ada odema pada tangan dan kaki

Palpasi :
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
Perut : ada nyeri tekan pada bagian bawah perut bawah
Ekstremitas : tidak ada odema pada kaki dan tangan

III. Antisipasi Masalah Dan Potensial

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera

V. Intervensi
Dx : Nn “ N ” dengan memometroragia
Tujuan : perdarahan dapat teratasi dan kondisi pasien dalam keadaan sehat
Kriteri hasil : - keadaan umum baik
- perdarahan terhenti




Intervensi :
1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarga
R/ klien dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan perawatan dan menimbulkan keperceyaan antara klien dan keluarga
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
R/ meminimalkan terjadinya infeksi
3. Observasi perdarahan
R/ mengetahui seberapa banyak perdarahan yang keluar
4. Observasi KU dan TTV
R/ mendeteksi adanya komplikasi
5. Anjurkan klien untuk makan – makanan yang bergizi
R/ dengan gizi cukup diharapkan kondisi tubuh meningkat
6. Anjurkan klien untuk personal hygine terutama daerah genetalia
R/ mencegah terjadinya infeksi
7. Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup
R/ terhindar dari pengeluaran darah yang lebih banyak
8. Berikan terapi injeksi sesuai advice dokter
R/ fungsi dependent

VI. Implementasi
Tanggal : 25 juni 2007 jam : 11.45
Dx : Nn “ N ” dengan memometroragia

1. Melakukan pendekatan pada klien dan keluarga dengan memperkenalkan diri dan dilanjutkan dengan menanyakan masalah ibu secara sopan agar klien dan keluarga lebih kooperatif dalam setiap tindakan yang akan kita lakukan.
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan di air yang mengalir untuk meminimalkan kuman hingga 80 % dan mencegah terjadinya infeksi.
3. Mengobservasi perdarahan seberapa banyak jumlah perdarahan yang keluar dari klien 5 – 6 kaliganti softex / hari.
4. Mengobservasi keadaan umum dan tanda- tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu.
5. Menganjurkan klien untuk makan –makanan yang bergizi untuk meningkatkan kondisi tubuh seperti makan sayur – sayuran hijau misalnya bayam, ikan laut, nasi, telur,dll.
6. Menganjurkanklien untuk personal hygine terutama daerah genetalia
- cebok dari depan kebelakang menggunakan sabun
- mengganti CD setiap kali merasa basah
- sering ganti pembalut setiap kali selesai mandi, BAB, dan BAK
7. Menganjurkan klien untuk istirahat yang banyak,seperti banyak tidur.
8. Menberikan obat terapi pada klien :
- Transamin 1 ampul ( jam 11.00, 16.00, 00.00 WIB )
- Metergin 1 ampul ( jam 11.00, 16.00, 00.00 WIB )
- Kedacilin 1 gram ( jam 11.00, 16.00, 00.00 WIB )
- Mengatur tetesan infus PZ 20 tetes / menit

VII. Evaluasi
Tanggal : 25 juni 2007 jam : 13.00 WIB
DX : Nn. “ N ” dengan Menometroragia

S : Klien mengatakan apa yang telah dijelaskan, perdarahan masih belum berhenti dan perut terasa sakit

O : keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmetis
TTV : TD : 130/ 90 mmHg
N : 88 x /menit
RR : 20 x /menit
S : 37 º C
Pemerikasaan fisik :
Muka : tidak pucat, tidak odema
Mulut : tidak pucat, bibir kering, tidak ada karies gigi, dan tidak ada stomatitis
Genetalia : tidak ada odema, tidak ada varises, perdarahan berwarna merah segar,jumlahnya 5 – 6 softex/ hari

A : Nn. N dengan Menometroragia

P : Melanjutkan rencana tindakan :
 Mengobservasi perdarahan
 Menganjurkan klien untuk personal hygine terutama daerah genetalia
 Menganjurkan klien untuk makan – makanan yang bergizi
 Menganjurkan klien untuk mobilisasi
 Beriakan terapi sesuai advice dokter :
- Transamin 1 ampul
- Metergin 1 ampul
- Kedacilin 1 gram



CATATAN PERKEMBANGAN

26 JUNI 2007
S : klien mengatakan perdarahan sudah agak berkurang dan perutnya masih terasa sakit

O : keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmetis
TTV : TD : 120/ 70 mmHg
N : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,8 ºC
Pemeriksaan fisik :
Muka : tidak pucat,tidak odema
Mulut : tidak pucat, bibir kering,tidak ada karies gigi,tidak ada stomatitis
Genetalia : tidak ada odema, tidak ada varises, perdarahan berwarna merah segar,jumlahnya 4 – 5 softex/ hari

A : Nn. N dengan Menometroragia

P : Melanjutkan rencana tindakan :
 Mengobservasi perdarahan
 Menganjurkan klien untuk personal hygine terutama daerah genetalia
 Menganjurkan klien untuk makan – makanan yang bergizi
 Menganjurkan klien untuk mobilisasi
 Beriakan terapi sesuai advice dokter :
- Transamin 1 ampul
- Metergin 1 ampul
- Kedacilin 1 gram



27 JUNI 2007
S : Klien mengatakan perdarahannya sudah berkurang dan perutnya tidak sakit

O : keadaan umum : baik
Kesadaran : composmetis
TTV : TD : 120/ 70 mmHg
N : 84 x / menit
RR : 20 x / menit
S : 36,8 ºC
Pemeriksaan fisik :
Muka : tidak pucat,tidak odema
Mulut : tidak pucat, bibir kering,tidak ada karies gigi,tidak ada stomatitis
Genetalia : tidak ada odema, tidak ada varises, perdarahan berwarna merah segar,jumlahnya 2 - 3 softex/ hari

A : Nn. N dengan Menometroragia

P : - minum obat 3 x 1
- menganjurkan personalhygine terutama daerah genetalia
- kontrol ulang seminggu lagi













BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dan penulis mengenai kesenjangan yang terjadi antara teori dengan kasus di lapangan. Dalam kasus ini tidak ada kesenjangan dengan teori.
a. Dalam pengkajian data baik subjektif maupun objektif dalam teori dalam kasus di lapangan terdapat kesamaan.
b. Dalam mendiagnosa tedapat keterkaitan yang erat dan tidsk terjadi kesenjangan antara teori dengan kasus di lapangan.
c. Diagnosa masalah dan potensial dalam kasus serta teori pun tidak jauh beda.
d. Tindakan segera, kebutuhan segera dalam penanganan di lapangan telah sesuai dengan teori
e. Perencanan yang telah direncanakan sesui dengan diagnosa dan masalah juga sesuai dengan teori
f. Evaluasi yang dilakukan setelah diadakannya implementasi berjalan sesuai dengan perkembangan keadaan pasien dan hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan teori


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menometroragia adalah pengeluaran darah yang terlalu banyak biasanya disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi siklus yang teratur.

Etiologi : 1. Hypoplasia Uteri
2. Astheni
3. Selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau karena terlalu rendah, juga karena tonus otot kurang
4. Myoma uteri
5. Hypertensi
6. Decompensation uteri
7. Infeksi
8. Retrofleksio uteri
9. Penyakit darah

Patofisiologi : karena gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan endometrium yang diikuti dengan gangguan pelepasan haid.

Komplikasi : 1. Myoma uteri
2. Tumor lapisan otot rahim
3. Radang sekitar rahim

B. Saran
Bagi wanita yang menderita menometroragia segera ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penangganan lebih lanjut,menjaga personal hygine terutama daerah genetalia, makan – makanan yang bergizi, dan banyak istirahat.


DAFTAR PUSTAKA


FKUP. 1975. GINEKOLOGI. Jakarta : FK Universitas Pajajaran Bandung
FKUP. 1983. OBSTETRI FISIOLOGI. Jakarta : FK Universitas Pajajaran Bandung
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. ILMU KANDUNGAN. Jakarta : YBPSP




0 komentar:

Post a Comment

Mau?

afferinte.com

MERAIH RUPIAH KLIK INI

Join in Here